Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Keponakan Trump Sebut Presiden AS Politisi ‘Badut’ yang Sejak Muda Berperilaku Menyimpang

Keponakan Trump Sebut Presiden AS Politisi 'Badut' yang Sejak Muda Berperilaku Menyimpang

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, media-media AS pada hari Selasa 7 Juli memublikasikan fakta-fakta yang diungkap keponakan Donald Trump tentang keluarga Presiden AS tersebut.

Mary Trump adalah putri Freddy Trump, kakak Donald Trump yang telah meninggal. Mary berencana merilis bukunya pekan depan. Dia berprofesi sebagai psikolog klinis dan telah menelurkan sejumlah karya di bidang ini.

Ia menyatakan, tujuannya menulis buku ini adalah menjelaskan bagaimana tahun-tahun kelam dan problem yang dialami pamannya telah mengubahnya menjadi “politisi membahayakan”, yang merupakan ancaman bagi kesehatan, keamanan, dan stabilitas dunia.

New York Times melaporkan, Mary dalam bukunya ingin menjabarkan bahwa posisi Trump dalam salah satu imperium real estate terkaya dan terpopuler di New York telah menyebabkan “perilaku menyimpang” dalam diri Presiden AS saat ini.

Yang dimaksud Mary dari “perilaku menyimpang” adalah, sebagaimana yang ia jelaskan, “mendefinisikan orang lain berdasarkan uang” dan “menggunakan kecurangan sebagai sebuah gaya hidup.”

Mary (55 tahun) adalah anggota keluarga Trump yang pertama kali memisahkan diri dari mereka dengan menulis buku tentang rahasia keluarganya. Sejak bulan Juni lalu, keluarga besar Trump, yang dipimpin salah satu adik Donald Trump, berusaha mencegah publikasi buku Mary.

Dalam bukunya, Mary menulis bahwa saat Trump masih di bangku SMA, dia menyogok seseorang untuk mengikuti tes masuk kampus. Menurut Mary, nilai tinggi yang diperoleh orang tersebut membantu Trump untuk belajar di Universitas Pennsylvania.

Trump kerap membanggakan universitas tempat ia kuliah. Dia berkali-kali menyebut dirinya “orang jenius.”

Saat Donald Trump mengawali kampanye untuk pilpres, kakaknya, Maryanne Trump Barry, meragukan kepantasannya untuk menjadi presiden.

Mary mengutip ucapan dari bibinya, yang mengatakan,”Dia (Donald) adalah badut. Ini tidak akan terjadi.”

Maryanne, yang berprofesi sebagai seorang hakim, keheranan saat melihat orang-orang Kristen mendukung adiknya.

“Donald hanya pergi ke gereja saat di sana ada kamera. Sangat mengherankan. Dari sini, kita bisa memahami segala hal tentang para pendukung Donald. Dia tidak berkomitmen pada prinsip apa pun,” kata Maryanne, seperti dikutip Mary.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *