Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Komandan IRGC: AS Kabur dari Kawasan dan Makin Terkucil Akibat Kegigihan Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan bahwa Amerika Serikat melarikan diri dari Kawasan karena kekuatan perlawanan negara-negara regional hingga tidak lagi punya ruang untuk beroperasi di Asia Barat.

Salami membuat pernyataan tersebut saat berpidato dalam sebuah upacara pada Kamis 28 Oktober, mengatakan, “Dalam pertarungan politik [dengan Barat], Islam dan Muslim telah muncul sebagai pemenang dan ini adalah kenyataan… Sebuah bukti [untuk kenyataan ini] adalah pelarian memalukan musuh [Amerika] dari Afghanistan.”

Komandan IRGC menambahkan, “Arogansi [global] melarikan diri dari Kawasan dan tidak memiliki ruang untuk terus beroperasi di Kawasan dan AS telah terpinggirkan lebih dari sebelumnya.”

Menyoroti pembentukan Gerakan Poros Perlawanan di semua bagian dunia Muslim, termasuk Suriah, Irak, Yaman, dan Afghanistan, Salami berpendapat bahwa sebagai akibatnya, moral pasukan musuh anjlok dan mereka menjadi frustrasi.

“Faktanya adalah bahwa tanah Islam bukanlah tempat yang aman bagi musuh dan Islam tidak mengizinkan umat Islam untuk membiarkan tanah mereka menjadi tempat yang aman bagi musuh,” katanya.

Komandan IRGC lebih lanjut menyatakan, “Kita berada di tahap akhir perlawanan dan titik ini selalu sulit, tetapi bangsa Iran pasti akan mencetak kemenangan besar.”

Dalam pernyataan serupa sehari sebelumnya, mantan Komandan IRGC, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi mengatakan bahwa Amerika “meninggalkan Afghanistan dalam aib” dua puluh tahun setelah invasi mereka ke negara itu, mengungkapkan harapan bahwa mereka akan segera diusir dari Irak dan Suriah juga.

Mayjend Yahya Rahim Safavi, yang menjabat sebagai Komandan IRGC 1997-2007, memuji kekuatan militer Iran, mengatakan bahwa tiga perang besar pecah di dekat wilayah negara itu tetapi Iran tetap tangguh.

“Proyek ISIS dikalahkan dan front Poros Perlawanan Islam, yang dipimpin oleh [almarhum pendiri Republik Islam] Imam Khomeini muncul sebagai pemenang,” kata Rahim Safavi, yang saat ini menjabat sebagai Penasihat Militer untuk Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Dia juga menyinggung tentang pembunuhan AS terhadap Jenderal anti-teror Iran, Jenderal Qassem Soleimani di Irak pada awal 2020, dengan mengatakan bahwa Iran menjadi satu-satunya negara yang berani menargetkan pangkalan utama Amerika sejak Perang Dunia Kedua.

Jenderal itu merujuk pada serangan IRGC terhadap pangkalan Ain al-Asad di Kegubernuran al Anbar, Irak barat, dalam sebuah operasi untuk membalas pembunuhan Jenderal Soleimani.

“Tidak ada yang berani melakukannya sejak Perang Dunia Kedua,” tegasnya. “Tetapi Pemimpin kita yang terkasih dan kuat telah menghadapi Amerika Serikat dan Zionis dengan berani.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *