Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Konspirasi Baru Militer AS, Bantu Bebaskan Tahanan dan Pelarian ISIS dari Penjara Suriah untuk Kembali Kacaukan Irak

Konspirasi Baru Militer AS, Bantu Bebaskan Tahanan dan Pelarian ISIS dari Penjara Suriah untuk Kembali Kacaukan Irak

POROS PERLAWANAN – Seorang pakar masalah keamanan Irak, Amir Abdul Munim al-Saidi, mengungkap konspirasi baru yang digelar Militer AS di negaranya.

Dilansir al-Alam, al-Saidi mengutarakan kekhawatirannya terkait kaburnya elemen-elemen ISIS yang ditahan di Suriah. Menurut al-Saidi, cara kaburnya tahanan ISIS dan pihak yang telah membantu pelarian mereka telah memunculkan sejumlah tanda tanya.

Banyak pakar dan pengamat berpendapat, pelarian tahanan ISIS itu terjadi dengan lampu hijau AS. Sebab dengan langkah ini, Washington akan menjustifikasi keberadaan ilegalnya di Irak.

Sejumlah media Suriah pada hari Minggu 17 Mei melaporkan, tujuh anggota ISIS kabur dari Penjara al-Haul di Provinsi al-Hasakah. Penjara itu sendiri di bawah kekuasaan milisi Kurdi (SDF), yang notabene didukung AS.

Menurut al-Saidi, kaburnya para tahanan ISIS dari penjara yang dikendalikan SDF amat mencurigakan, sebab AS menjalin kontak dan kerja sama dengan mereka.

“AS memimpin proyek untuk mengembalikan Irak ke tahun 2014. Tujuannya adalah untuk membuat kesepakatan baru dengan Irak, serta memaksa Baghdad untuk mempertahankan Militer AS di negara ini,” tutur al-Saidi.

Analis Irak ini meyakini, keterlibatan AS dalam meningkatnya aksi teror baru-baru ini sangat jelas. Apalagi sejumlah informasi menunjukkan, helikopter-helikopter AS memasok senjata dan logistik kepada teroris di kawasan barat dan perbatasan Irak-Suriah.

Al-Saidi memperingatkan adanya “teritori teroris di utara Baghdad.” Ia menilai, operasi lapangan dan penggerebekan kawasan-kawasan tempat kediaman keluarga teroris, bisa mengakhiri keberadaan elemen-elemen teroris tersebut.

Beberapa media lokal Suriah baru-baru ini mengabarkan kerusuhan di penjara al-Sinaa yang berada di wilayah kekuasaan SDF.

Diperkirakan ada lebih dari 10 ribu tahanan ISIS yang dikurung di al-Sinaa. Sekitar 20 persen dari mereka adalah anggota ISIS asal Eropa yang telah ditolak pulang ke negaranya.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah sel-sel ISIS, yang kembali aktif di Irak, melancarkan aksi teror terhadap aparat keamanan di berbagai provinsi. Puluhan aparat dan warga sipil Irak dikabarkan gugur akibat rentetan serangan teror tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *