Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Maduro Beri Diplomat Uni Eropa Tenggat 72 Jam untuk Angkat Kaki dari Venezuela

Maduro Beri Diplomat Uni Eropa Tenggat 72 Jam untuk Angkat Kaki dari Venezuela

POROS PERLAWANAN – Dilansir Tasnim, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan wakil Uni Eropa untuk segera angkat kaki dari negara itu maksimal dalam tempo 72 jam.

Menurut laporan Reuters, Maduro mengambil langkah ini setelah Uni Eropa mencantumkan 11 pejabat teras Venezuela dalam daftar sanksi. Uni Eropa mengklaim, sanksi dijatuhkan karena para pejabat tersebut “berperan dalam melemahkan demokrasi dan superioritas hukum di Venezuela.”

Dalam statemen Uni Eropa yang dirilis terkait pemberlakuan sanksi ini disebutkan, ”Dewan Eropa pada hari ini, Senin 29 Juni 2020, menambahkan 11 pejabat Venezuela dalam daftar sanksi. Penyebabnya adalah keterlibatan mereka dalam tindakan yang berujung pada pelemahan demokrasi dan superioritas hukum di Venezuela.”

Dewan Eropa menambahkan, ”Sanksi-sanksi ini meliputi larangan perjalanan dan pembekuan aset-aset mereka. Target dari sanksi ini adalah individu-individu, sementara masyarakat secara umum tidak terdampak oleh sanksi-sanksi ini.”

Sanksi-sanksi Uni Eropa atas Venezuela dimulai sejak akhir 2017. Sanksi ini mencakup embargo persenjataan atas Pemerintah Venezuela, juga pembekuan aset para petinggi negara tersebut.

Negara-negara Eropa, beserta AS dan para sekutunya di Amerika Latin, terus berupaya menggulingkan Maduro. Mereka berniat menggantikan presiden sah Venezuela ini dengan pion yang bisa disetir Barat.

Pada 3 Mei lalu, Tentara Venezuela menggagalkan upaya penyusupan tentara bayaran yang didukung AS. Tentara bayaran itu mencoba memasuki Venezuela dari Kolombia via jalur laut, dengan niat menculik Presiden Maduro.

Belakangan, terungkap bahwa dua anggota dari tentara bayaran itu adalah pegawai sebuah korporasi keamanan swasta AS. Mereka juga mengakui telah melatih pasukan oposisi untuk menculik Presiden Venezuela.

Maduro berkali-kali menegaskan, dia tak akan tunduk terhadap intimidasi dan tekanan Washington yang bertujuan menyingkirkkan dirinya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *