Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Mantan Pejabat Israel: Kita Harus Cegah Meluasnya Pengaruh Iran di Afrika

Mantan Pejabat Israel: Kita Harus Cegah Meluasnya Pengaruh Iran di Afrika

POROS PERLAWANAN-Mantan Kepala Dewan Keamanan Domestik Israel, Meir Ben-Shabbat dalam artikelnya membahas lawatan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Dalam tulisannya di Israel Hayom itu, Ben-Shabbat mengungkap kekhawatiran soal meluasnya pengaruh di Iran di Benua Hitam.

Dilaporkan Fars, Raisi pada Rabu pekan lalu mengunjungi Kenya, Uganda, dan Zimbabwe atas undangan resmi para Presiden negara-negara tersebut. Dalam lawatan itu, Raisi meneken sejumlah kesepakatan dagang dan nota kesepahaman ekonomi.

“Setelah memulihkan hubungan dengan Saudi dan UEA, serta memperkuat kemitraan strategisnya dengan Rusia, Iran menjalankan kebijakannya di tempat lain, yaitu Benua Afrika. Hal ini diamati dengan cermat oleh forum-forum politik-keamanan Israel,”tulis Ben-Shabbat.

“Raisi adalah Presiden pertama Iran yang mengunjungi Afrika sejak 10 tahun terakhir. Dia bertemu dengan para pemimpin Kenya, Uganda, dan Zimbabwe. Dia menyebut Afrika sebagai ‘Benua Peluang’ dan menyebut tujuan kunjungannya adalah mewujudkan kerja sama ekonomi antara Iran dengan benua ini.”

Menurut Ben-Shabbat, forum-forum politik-keamanan Israel berpendapat bahwa selain tujuan ekonomi, target utama lawatan Raisi adalah memperluas pengaruh dan posisi Iran di Benua Afrika serta mengembangkan basis-basis anti-AS.

Dia lalu menyinggung pertemuan terbaru Staf Kemenlu Sudan Ali al-Shadiq Ali dengan Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian di sela-sela Konferensi Negara-negara Nonblok di Azerbaijan. Ben-Shabbat menulis, pertemuan itu dilakukan setelah 7 tahun pemutusan hubungan Teheran-Khartoum. Kedua belah pihak membicarakan cara-cara untuk menyambung kembali hubungan tersebut.

Ben-Shabbat menyatakan, dahulu Sudan memiliki hubungan baik dengan Hamas. Sama seperti Iran, Sudan juga memberikan persenjataan kepada Hamas, yang memaksa Mossad melancarkan sejumlah operasi di tanah Sudan. Kendati Sudan telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv pada tahun 2020, namun penandatangan final kesepakatan ini tertunda karena sejumlah faktor.

Ia juga menyinggung membaiknya hubungan Teheran-Kairo. Ben-Shabbat mengungkit dimulainya kembali penerbangan langsung antara kedua negara setelah mandek selama 40 tahun. “Jelas bahwa jalur penerbangan ini bukan karena faktor kebutuhan ekonomi kedua negara, tapi menandakan minat mereka untuk membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral,”tulis Ben-Shabbat.

Dia lalu meminta Kabinet Israel untuk mengambil langkah guna mencegah meluasnya pengaruh Iran di Afrika, karena itu akan menciptakan tantangan keamanan-strategis bagi Rezim Zionis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *