Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ma’rib Bebas AS Cemas, Apa Opsi Washington Topang Koalisi Saudi Selanjutnya?

Ma’rib Bebas AS Cemas, Apa Opsi Washington Topang Koalisi Saudi Selanjutnya?

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, operasi militer Tentara Yaman di Provinsi Ma’rib yang memukul mundur Koalisi Saudi, telah membuat AS khawatir.

Kemenlu AS dalam statemennya menyatakan bahwa “serangan ke Ma’rib harus segera dihentikan”. Washington berdalih bahwa sekitar satu juta pengungsi ada di kota tersebut.

Sebelum ini, AS tidak pernah mengkhawatirkan para pengungsi Yaman, yang terpaksa menyelamatkan diri dari serangan udara Koalisi Saudi. Namun, dengan mendekatnya Tentara Yaman ke ladang-ladang minyak di Ma’rib dan pangkalan al-Ruwaik yang ditempati Koalisi, tiba-tiba saja AS mencemaskan pengungsi.

Menurut laporan al-Akhbar, ladang-ladang minyak Ma’rib kini berada dalam jangkauan tembak Tentara Yaman. Artinya, sarana untuk menekan Ansharullah akan goyah, sebab tidak ada lagi perangkat ekonomi terpenting untuk menyudutkan Sanaa.

Harian Lebanon ini menyatakan, dengan pergerakan Tentara Yaman ini maka Saudi, yang merupakan proksi AS dalam memerangi Yaman, telah tiba ke titik nol. Praktis ini bermakna berakhirnya opsi militer sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan tujuan dari agresi ke Yaman.

Pertanyaannya, apakah ada kemungkinan bahwa AS terlibat langsung dalam perang, ataukah pilih “mengalah” untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata? Al-Akhbar menilai, dua opsi ini mustahil dilakukan Washington hingga berlangsungnya Pilpres AS nanti. Pilihan yang mungkin bagi Washington opsi tengah, yaitu menawarkan iming-iming ekonomi dengan tetap mengumbar ancaman intervensi militer.

Hal ini terlihat dalam statemen terbaru Kemenlu AS. Washington meminta agar Yaman menyetujui inisiatif dari Utusan PBB, Martin Griffiths. Inisiatif ini meliputi program ekonomi, kemanusiaan, dan janji-janji politis.

Al-Akhbar menulis, Sanaa telah menolak inisiatif ini tiga bulan lalu. Sebab, tidak ada jaminan bahwa tawaran ini akan dilaksanakan, juga tidak ada “niat tulus” dalam tawaran ini.

Menurut al-Akhbar, AS tidak pernah jauh-jauh dari tahap mana pun di perang Yaman, sebab perang ini adalah instruksi dari Washington. Pemerintahan AS sekarang juga memberikan berbagai bantuan militer dan intelijen kepada Koalisi Saudi. Tentu keterlibatan Barat tidak hanya terbatas pada AS saja, sebab ada 6.300 pakar Inggris yang berada di ruang komando dan pangkalan-pangkalan Koalisi Saudi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *