Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Markas AS di Suriah Diserang Roket, Tiga Tentara Cedera

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, serangan roket menghantam pangkalan militer yang diduduki AS di Suriah timur, melukai setidaknya tiga anggota militer Amerika.

Kantor resmi Berita Arab Suriah (SANA) mengatakan bahwa beberapa roket menargetkan pangkalan yang dijalankan oleh pasukan pendudukan AS di ladang minyak al-Omar dan Koniko di pedesaan kota Dayr al-Zawr.

“Satu anggota dinas militer AS mengalami cedera ringan dan dua lainnya sedang dievaluasi untuk cedera ringan setelah serangan roket,” lapor Reuters, mengutip militer AS.

Gumpalan asap terlihat membubung dari area tersebut, tambah SANA. Pasukan pendudukan Amerika telah “menutup daerah itu”, sumber-sumber sipil mencatat, mengatakan bahwa pesawat Amerika telah mulai melakukan penerbangan ekstensif di atas daerah itu.

Serangan roket itu terjadi setelah pesawat tempur Amerika melakukan serangan udara baru di Dayr al-Zawr pada dini hari.

Komando Pusat militer AS, yang mengawasi pasukan Amerika di kawasan Asia Barat, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara itu ditujukan untuk “melindungi pasukan AS dari serangan”. Dikatakan serangan itu menargetkan fasilitas infrastruktur militer yang dijalankan oleh pasukan Pemerintah Suriah dan sekutu mereka.

Melaporkan pada hari sebelumnya, The Washington Post mengutip militer AS yang mengklaim bahwa mereka telah “menargetkan infrastruktur yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran”.

Jubir Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kan’ani menolak tudingan tersebut, menggambarkan serangan itu sebagai tindakan “teroris” terhadap rakyat Suriah dan kelompok anti-teror populer di negara itu, dan menyangkal adanya hubungan antara kelompok tersebut dan Republik Islam.

Militer AS mengatakan bahwa serangan udara itu sebagai tanggapan atas serangan 15 Agustus, ketika drone bersenjata menghantam sekitar pangkalan al-Tanf di Suriah tenggara dekat perbatasan dengan Yordania dan Irak, di mana pasukan pendudukan pimpinan AS dikerahkan dalam jumlah besar.

Pentagon mengklaim bahwa penempatan pasukan Amerika ke daerah itu bertujuan untuk mencegah ladang minyak jatuh ke tangan teroris ISIS.

Damaskus, sebaliknya, menyatakan bahwa pengerahan itu dimaksudkan untuk menjarah sumber daya mineral negara.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *