Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Matinya Perjanjian Camp David di Tangan para Pemuda Mesir

Matinya Perjanjian Camp David di Tangan para Pemuda Mesir

POROS PERLAWANAN – Situs al-Jazeera dalam laporannya menyatakan bahwa orang-orang Mesir mendeskripsikan Muhammad Salah sebagai “Suleiman Khater Baru”.

Salah adalah serdadu martir Mesir yang pada 3 Juni lalu menerobos perbatasan Tanah Pendudukan dan menembak mati 3 serdadu Israel di dekat perlintasan al-Awja.

Pada Oktober 1985, seorang serdadu bernama Suleiman Khater di kawasan Ras Burqa di selatan Sinai menewaskan 7 orang Zionis dan melukai beberapa lainnya. Setelah ditangkap, ia dijatuhi hukuman penjara 25 tahun dan kerja berat. Ia lalu dipindahkan ke sebuah penjara di Kairo. Selang 9 hari kemudian, tepatnya pada 7 Januari 1986, dalam sebuah kondisi mencurigakan dia dinyatakan bunuh diri di dalam penjara.

“Kini Salah menjadi seorang Suleiman Khater lain. Dalam pandangan mayoritas orang Mesir, Salah telah menjadi seorang pahlawan yang dicintai dan simbol penentangan bangsa Mesir terhadap normalisasi hubungan dengan Israel, kendati kesepakaan itu telah diteken pada 1979. Hal ini membuktikan bahwa kejahatan Israel terhadap rakyat Mesir tidak dilupakan dan mereka masih mendukung norma-norma Palestina”, kutip Fars dari al-Jazeera.

“Sekarang setelah operasi Muhammad Salah, kenangan tentang para serdadu Mesir, yang melancarkan operasi sebelum Salah dan setelah Perjanjian Camp David, kembali hidup. Pada hari-hari ini, orang-orang membicarakan para pelaku operasi paling terkenal, yaitu Suleiman Khater dan Ayman Hassan”, lanjut al-Jazeera.

Ayman Hassan melakukan sebuah operasi yang disebut Operasi Ras al-Naqab pada 5 November 1990 di kawasan perbatasan Mesir-Israel. Hassan membunuh 21 orang Zionis. Dia bahkan melukai sekitar 20 orang Israel lainnya, termasuk seorang pejabat senior yang bertanggung jawab atas keamanan reaktor nuklir Dimona dan sejumlah perwira Israel di bandara militer al-Naqab.

“Kampanye dukungan rakyat untuk operasi berani Salah, yang dinamakan ‘Kebanggaan Arab’, kian meningkat setelah media-media Ibrani membeberkan penyebab kematian para perwira Israel di masa lalu dan serdadu Zionis saat ini”.

“Menurut media-media Zionis, semua serdadu Zionis yang tewas dalam operasi Salah adalah orang-orang yang membunuh para serdadu Mesir beberapa tahun lalu di perbatasan. Pada hakikatnya, laporan ini merupakan pengumuman bahwa operasi Salah dilakukan untuk membalas dendam para serdadu Mesir”, pungkas al-Jazeera.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *