Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media Israel Ungkap Bobroknya Sistem Keamanan Rezim Zionis

Media Israel Ungkap Bobroknya Sistem Keamanan Rezim Zionis

POROS PERLAWANAN – Berlawanan dengan klaim Rezim Zionis yang selalu membual soal “kekuatan intelijen dan keamanan” pihaknya, media-media Israel memberitakan bahwa banyak tahanan Palestina di Penjara Gilboa yang tahu soal penggalian terowongan di Sektor V, bahkan meski mereka dikurung di sektor-sektor lain.

Dilansir al-Alam, media-media Israel menyindir bahwa aparat intelijen dan keamanan Gilboa adalah satu-satunya pihak yang tak tahu apa-apa soal ini.

Terkait rentannya kegagalan intelijen terkait sistem keamanan Israel ini, Yedioth Ahronoth dalam laporannya menulis, ”Sedikitnya 10 tahanan Palestina yang tidak kabur dari Gilboa tahu keberadaan terowongan ini”.

Mengutip dari sejumlah sumber, Yedioth Ahronoth melanjutkan, ”Aparat keamanan kini yakin bahwa selain 6 tahanan Palestina yang berhasil kabur dari Penjara Gilboa, ada banyak tahanan di penjara itu yang mengetahui rencana pelarian tersebut. Namun satu-satunya pihak yang tidak tahu-menahu adalah aparat intelijen Israel.”

“Dari hari ke hari, semakin banyak aspek baru yang terungkap terkait kegagalan besar intelijen yang berujung kepada kaburnya tahanan dari Gilboa. Padahal ada banyak tanda-tanda peringatan terkait hal ini, namun semua itu luput dari perhatian Otoritas Gilboa dan aparat keamanan.”

Berdasarkan informasi yang telah diizinkan untuk dipublikasikan, penyelidikan awal mengungkap bahwa sedikitnya 10 tahanan Palestina mengetahui keberadaan terowongan itu. Namun diyakini bahwa jumlah mereka yang tahu lebih dari angka ini.

Di bagian lain laporannya, Yedioth Ahronoth menyatakan, seiring berjalannya penyelidikan akan terlihat bahwa sektor-sektor keamanan Israel terbukti gagal dan tidak efektif.

“Ketika banyak tahanan mengetahui rencana pelarian, namun aparat intelijen tidak mengetahuinya, hal ini tidak bisa ditafsirkan selain dengan kegagalan dan inkompetensi (intelijen Israel)”, tulis Yedioth Ahronoth.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *