Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Media Lebanon: Opsi Tekannya Kian Terbatas, Ancaman AS-Zionis Serang Iran Hanya Gertak Sambal

Media Lebanon: Opsi Tekannya Kian Terbatas, Ancaman AS-Zionis Serang Iran Hanya Gertak Sambal

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, harian New York Times baru-baru ini mengklaim adanya kemungkinan Pemerintahan Donald Trump menyerang Iran; klaim yang dinilai mayoritas analis tidak mungkin dilaksanakan.

Analis masalah politik di situs Lebanon al-Ahed, Jihad Haidar berpendapat bahwa serangan ini melebihi barometer AS, sebab Iran bukan ancaman nuklir untuk AS. Iran yang memiliki kemampuan nuklir adalah ancaman serius bagi keamanan nasional Israel, bahkan kendati Teheran tidak memproduksi senjata nuklir.

Menurut Haidar, jika bukan lantaran kepentingan dan desakan Israel, Pemerintahan Trump tak akan menggunakan kebijakan Tekanan Maksimum. Pada hakikatnya, Benyamin Netanyahu selalu mempropagandakan masalah ini sejak pemerintahan AS sebelum ini. PM Israel berharap bisa menggulingkan Pemerintah Iran, atau memaksa Iran menuruti syarat-syarat AS-Israel.

Dalam tulisan ini disebutkan, penentangan terhadap opsi militer atas Iran tidak lebih sedikit dari penentangan-penentangan lain di AS. Penentangan ini didasari pemahaman bahwa serangan AS ke fasilitas nuklir Iran akan memicu konflik besar di Timteng.

Haidar berpendapat, penentangan-penentangan ini mengirim pesan kepada Rezim Zionis dan para pembelanya di AS, bahwa Tekanan Maksimum atas Iran tidak melemahkan tekad negara ini untuk membalas agresi mana pun, bahkan meski agresi itu dilakukan negara selevel AS.

Dalam tulisan ini disebutkan, salah satu strategi AS-Israel untuk menghadapi Teheran adalah menerapkan kebijakan-kebijakan provokatif atas Pemerintah Iran. Dengan kata lain, tiap kali Iran meraih kesuksesan di bidang pertahanan dan militer, AS akan melancarkan propaganda negatif atas kesuksesan tersebut.

AS-Israel, tulis Haidar, berpikir bahwa jika sanksi-sanksi atas Iran berlanjut, maka Teheran tak akan berani melanggar kesepakatan nuklir (JCPOA). Namun yang terjadi adalah, Iran tidak mau tunduk, rakyat Iran membela pemerintahnya, dan Teheran menolak berunding dengan Washington.

“Problem Israel kian lengkap saat Biden menyatakan siap kembali ke JCPOA dan menempuh cara lain untuk menghadapi Iran. Biden tahu bahwa opsi-opsi AS di hadapan Iran sangat terbatas. Inilah yang membuat kekhawatiran Israel berlipat ganda,” pungkas Haidar.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *