Media Regional dan Internasional Ramai Bahas Pidato Presiden Iran di PBB

POROS PERLAWANAN – Media-media regional dan internasional berbahasa Arab meliput pidato Presiden Iran, Ebrahim Raisi di PBB. Mereka secara khusus menyoroti inisiatif Raisi yang mengangkat foto Jenderal Qassem Soleimani dan janji untuk menyerahkan para pembunuhnya ke tangan keadilan.
Dilansir al-Alam, al-Jazeera dalam platform tekstual dan visualnya meliput pidato Raisi secara live dan menyinggung bagian-bagian dari pidatonya, termasuk aktivitas nuklir Iran, menyeret para pembunuh Syahid Soleimani ke meja hijau, dan komitmen Teheran terhadap JCPOA.
Al-Jazeera memasang headline berbunyi “Presiden Iran dari New York: AS Merusak Kesepakatan Nuklir, Kami Ingin Menyerahkan Trump kepada Keadilan”.
“Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Rabu di New York mengumumkan, negaranya tidak berniat memiliki senjata nuklir. Dia menyebut AS telah menghancurkan kesepakatan nuklir 2015 dan menegaskan kesungguhan Teheran untuk kembali ke JCPOA”, imbuh al-Jazeera.
Russia Today menonjolkan statemen Raisi yang berkata bahwa “tatanan dunia saat ini sudah tidak lagi mendapat dukungan. Tatanan baru tengah terbentuk”.
“Ayatullah Raisi dalam pidatonya di Sidang Umum PBB menegaskan, kami menolak standar ganda sebagian negara dan membela HAM serta hak kaum tertindas di dunia”, tulis Russia Today.
Sedangkan stasiun televisi al-Manar menyoroti Raisi yang menunjukkan foto Syahid Soleimani di tengah pidatonya dan menyatakan, ia gugur dalam rangka membebaskan Kawasan.
“Ada sebagian negara yang memerangi terorisme secara tebang pilih. AS mengorbankan kepentingan banyak negara demi meraih kepentingannya sendiri”, tulis al-Manar mengutip pidato Raisi.
Di lain pihak, para pengguna medsos juga turut merespons pidato Raisi di PBB. Anggota Fraksi al-Shadiqun di Parlemen Irak, Ahmad al-Musawi mencuit, ”Presiden Iran mengangkat foto Syahid Soleimani di PBB. Apakah PM Mustafa al-Kadhimi juga akan melakukannya dan menunjukkan foto Syahid Abu Mahdi al-Muhandis? Ataukah ia akan tunduk kepada pendapat pihak lain?”