Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media Zionis: Ketenangan Nasrallah Membuat Kita Pantas Khawatir

Media Zionis: Ketenangan Nasrallah Membuat Kita Pantas Khawatir

POROS PERLAWANAN – Media-media Israel pada Selasa 15 Agustus menanggapi pidato Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah pada Senin malam lalu. Mereka mengakui bahwa “dia menunjukkan wawasannya dalam menganalisis masalah-masalah internal Israel”.

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, harian Yedioth Ahronoth menulis, ”Mungkin kita harus mengakhiri (sebagian masalah) dengan ucapan Nasrallah. Pembicaraannya menunjukkan bahwa analisisnya terhadap situasi internal Israel berlandaskan sebuah pengetahuan”.

“Nasrallah merasa tenang dan nyaman sedemikian rupa, sehingga dia membahas isu-isu militer-politik kita seperti seorang analis. Ini alasan yang kuat untuk kekhawatiran kita”, imbuh Yedioth Ahronoth.

Harian Maariv melaporkan, ”Nasrallah mengancam Menhan Israel, Yoav Gallant dengan berkata bahwa jika kalian menyerang Lebanon, kalian akan kembali ke zaman batu.”

Kanal 13 Israel menyatakan, ”Sekjen Hizbullah masih terus memamerkan penguasaannya atas situasi politik Israel. Dalam pidatonya, dia mengumumkan bahwa kondisi Militer Israel berada dalam kondisi terburuk akibat munculnya celah di internal Israel.”

Dalam pidato peringatan kemenangan Hizbullah di Perang 33 Hari, Sayyid Nasrallah mengatakan, ”Israel tidak memiliki capaian apa pun di Militernya. Sudah pasti Israel tidak memiliki pasukan besar legendaris. Seluruh capaian mereka hanya pencitraan saja. Kita akan melihat pukulan nyata kepada Militer Israel saat UU baru soal dicabutnya wajib militer dari para kaum radikal religius disahkan. Jika UU ini disahkan, Militer Israel akan mendapat pukulan berat.”

“Dengan melihat adanya celah politik di Israel, kondisi Militer saat ini dibandingkan semua periode merupakan kondisi terburuk. Ini adalah hal yang dikatakan sendiri oleh para pejabat dan perwira cadangan Israel. Hal ini juga dibahas dalam beberapa hari terakhir oleh Perdana Menteri, Kepala Staf Gabungan Militer, dan Panglima Angkatan Udara Israel.”

“Jika perkembangan di lapangan berujung kepada pertempuran dengan Poros Perlawanan, tidak akan ada lagi sesuatu yang bernama Israel,” tegasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *