Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Moskow akan Tuntut Ganti Rugi dari Barat untuk Sabotase Nord Stream

Moskow akan Tuntut Ganti Rugi dari Barat untuk Sabotase Nord Stream

POROS PERLAWANAN – Jubir Istana Kremlin, Dmytri Peskov pada Senin mengabarkan bahwa Moskow berencana menuntut ganti rugi dari negara-negara Barat atas perusakan jalur pipa gas Nord Stream.

“Informasi yang diterima menunjukkan bahwa serangan ke jalur Nord Stream tidak mungkin dilakukan tanpa partisipasi negara-negara (Barat) dan Dinas-dinas Rahasia mereka,” kata Peskov, Fars memberitakan.

Menurut laporan Sputnik, Peskov berkata bahwa Barat melakukan segala cara untuk menyelewengkan perhatian dari sabotase Nord Stream. Tujuannya supaya isu ini tidak masuk dalam agenda kerja negara-negara dunia.

“Namun Rusia tidak akan membiarkannya. Rusia akan mengerahkan segala upaya untuk menghalanginya,” tandas Peskov.

“Rusia menganggap wajar jika mengajukan tuntutan ganti rugi terkait sabotase Nord Stream setelah para dalangnya diketahui.”

Sehubungan dengan penempatan senjata nuklir taktis Rusia di Belarus, Jubir Istana Kepresidenan Rusia menjelaskan, ”Program kami tidak akan berubah meski ada kritik dari Barat dan tidak akan terpengaruh oleh reaksi negara-negara Barat.”

Sebelum ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa peledakan Nord Stream di Laut Baltik pada September 2022 “dirancang di level negara”. Menurutnya, klaim bahwa sabotase itu dilakukan “sebuah kelompok pro-Ukraina” adalah omong kosong.

Moskow menyebut peledakan pipa gas Nord Stream I dan II sebagai “tindak terorisme internasional”. Denmark, Jerman, dan Swedia mengeklaim telah melakukan penyelidikan atas peledakan tersebut. Namun Moskow menyatakan tidak diberi tahu soal aspek-aspek penyelidikan tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Putin mengatakan, ”Kita sudah meminta dari Otoritas Denmark untuk bekerja sama atau membentuk sebuah tim yang terdiri dari para pakar dan spesialis internasional. Seperti yang saya katakan sebelum ini, jawaban mereka kabur. Sederhananya, mereka tidak memberi tanggapan. Mereka hanya berkata kita harus menunggu.”

Putin berpendapat bahwa dalam kasus semacam ini, harus dicari siapa pihak yang paling diuntungkan. Dalam kasus sabotase ini, Putin menyebut AS adalah pihak yang paling berkepentingan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *