Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Netanyahu kepada Keluarga para Tawanan Israel: Kami Takkan Hentikan Perang

Netanyahu kepada Keluarga para Tawanan Israel: Kami Takkan Hentikan Perang

POROS PERLAWANAN– Dilansir Fars, PM Benyamin Netanyahu menegaskan, Tel Aviv menolak tuntutan Hamas untuk menghentikan operasi militer sebagai imbalan pembebasan para sandera Israel..

“Hamas sebagai imbalan kebebasan para sandera menuntut pasukan kita hengkang dari Gaza. semua pembunuh (tawanan Palestina di penjara Israel) dibebaskan, dan Hamas diberi garansi keamanan. Jika kita menyetujuinya, darah para serdadu kita akan sia-sia. Jika kita menyepakatinya, kita tidak bisa lagi menjamin keamanan warga kita. Saya tidak bisa menerima hal mematikan semacam ini. Jadi kita menolaknya,” ujar Netanyahu pada Minggu malam 21 Januari.

Menurut Netanyahu, satu-satunya kemenangan sempurna di Gaza adalah menghancurkan Hamas dan memulangkan para sandera.

Ia mengungkit bahwa “Israel telah memulangkan 110 dari 240 sandera yang ditawan Hamas pada 7 Oktober” dan menambahkan,”Kami ingin semua bebas. Ini adalah salah satu tujuan perang. Tekanan militer adalah hal yang diperlukan untuk menyempurnakannya.”

“Dalam kontak telepon terakhir saya dengan Presiden AS Joe Biden, saya telah menyampaikan hal ini kepadanya. Kita sangat menghargai dukungan Washington untuk Tel Aviv. Namun saya katakan kepada Biden bahwa saya akan membela kepentingan vital Israel.”

Isu berlanjut atau tidaknya operasi militer di Gaza telah menjadi bahan perdebatan panas di dalam Israel, sehingga memicu perselisihan domestik.

Sebagai contoh, ada perselisihan di dalam Kabinet Perang antara mantan Menteri Perang, Benny Gantz dan suksesornya, Yoav Gallant terkait strategi global perang. Gantz berpendapat bahwa operasi pembebasan tawanan harus diprioritaskan dan harus ada langkah-langkah berani untuk melindungi nyawa mereka. Sementara Gallant meyakini bahwa serangan (terutama udara) tidak boleh dihentikan dengan dalih perundingan dengan Hamas dan tekanan harus dilanjutkan.

Dalam laporan tentang perselisihan di tengah para panglima militer Israel, harian Haaretz menyatakan bahwa mantan Menteri Perang Gadi Eizenkot, yang juga anggota Kabinet Perang, sependapat dengan Gantz. Dia melakukan serangan verbal pedas dalam rapat terakhir Kabinet Perang. Eizenkot menilai metode perang saat ini membabi buta. Ia mendesak untuk menghentikan kebohongan dan mencari cara-cara baru. Pernyataan ini dinilai sebagai dukungan untuk pendapat Gantz.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *