Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pakar Israel Akui Kegagalan ‘Proyek para Jenderal’ di Gaza

Pakar israel Akui Kegagalan ‘Proyek para Jenderal’ di Gaza

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari kantor berita Shehab News, pakar dan analis Israel, Oliver Levy mengakui bahwa “Proyek para Jenderal” telah gagal.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi KAN, Levy berkata bahwa sekitar separuh penduduk utara Gaza, terutama Jabalia, masih bertahan di rumah-rumah mereka. Mereka menolak angkat kaki dari tempat tinggal mereka. Sebagian dari mereka yang telah meninggalkan Jabalia, juga pergi ke kawasan lain di utara Gaza, seperti Syekh Ridhwan atau kawasan pesisir utara Gaza.

Menurut Levy, operasi militer Israel di utara Gaza masih dipusatkan di kamp penggungsi Jabalia, sebab kawasan itu dipandang sebagai kawasan operasi paling berat.

Pakar Zionis ini mengakui, kejadian-kejadian di utara Gaza sama sekali berlawanan dengan proyek-proyek yang dirancang Tel Aviv dalam operasi-operasi militernya di Jabalia.

Sementara itu, jenderal cadangan Militer Israel dan mantan Kepala Shin Bet, Giora Eiland menyatakan, berlanjutnya agresi ke Gaza selama enam bvlan atau satu tahun tidak akan mengubah apa pun di kawasan itu.

“Dengan berlanjutnya perang di Gaza, kita hanya akan menyaksikan 2 hal terjadi: tewasnya seluruh tawanan Israel dan kematian lebih banyak serdadu kita,” kata Eiland dalam wawancara dengan Yedioth Ahronoth.

Di tengah kegigihan para pejuang Palestina dalam melakukan perlawanan, Militer Israel juga dihadapkan dengan problem-problem internal. Di antaranya adalah pembangkangan sejumlah personel militer dengan berbagai pangkat untuk melanjutkan perang.

Beberapa waktu lalu, sekitar 130 serdadu Israel menandatangani sebuah petisi. Melalui petisi yang ditujukan kepada PM Benyamin Netanyahu itu, mereka memperingatkan tidak akan mengabdi di Militer selama kesepakatan pertukaran tawanan belum direalisasi.

Militer Israel dikabarkan telah mengambil keputusan terkait ratusan serdadu cadangan di Unit-unit Lapis Baja, Artileri, Komando Front Domestik, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut yang meneken petisi di atas.

Harian Haaretz melaporkan, Militer telah menjatuhkan skors terhadap para serdadu cadangan tersebut. Militer Israel telah menelepon semua penandatangan petisi tersebut, termasuk 5 serdadu cadangan yang masih bertugas.

Skors yang dijatuhkan terhadap para serdadu ini dianggap sebagai tindakan bunuh diri Militer Israel. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, Militer Rezim Zionis menghadapi problem kelangkaan jumlah serdadu untuk bertempur di beberapa front.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *