Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Pakar Politik: Inggris Terlibat Rencana Kotor Koalisi Saudi Kesankan Yaman sebagai Pihak yang ‘Haus Perang’

Pakar Politik: Inggris Terlibat Rencana Kotor Koalisi Saudi Kesankan Yaman sebagai Pihak yang 'Haus Perang'

POROS PERLAWANAN – Seorang pakar politik Yaman, Zaid Ahmad al-Ghursi menilai, diumumkannya gencatan senjata secara sepihak dan tanpa koordinasi oleh Saudi, adalah sebuah rencana rancangan Inggris.

Al-Ghursi menyatakan, koalisi agresor berniat menghentikan pergerakan maju tentara Yaman di Ma’rib, juga menggunakan kesempatan gencatan senjata guna memperbarui kekuatan.

“Pandangan nasional partai-partai Yaman tentang gencatan senjata telah diserahkan kepada utusan khusus PBB pada hari Rabu 8 April kemarin. Setelah itu, koalisi Saudi tiba-tiba saja, dan secara sepihak, mengumumkan gencatan senjata di Yaman. Tujuannya adalah mencegah pembahasan proposal dari Yaman. Tujuan lainnya adalah menyudutkan Sanaa, sehingga jika Sanaa menolak pandangan musuh, ia akan dikesankan kepada dunia sebagai pihak yang haus perang,” tulis al-Ghursi dalam artikelnya di al-Masirah.

Kehadiran Dubes Inggris di program stasiun televisi al-Jazeera untuk bicara soal gencatan senjata, disebut al-Ghursi sebagai bukti bahwa itu merupakan gagasan Inggris.

“Inggris adalah penyusun dan pendukung rencana ini. Dalam dunia politik, Inggris dikenal sebagai ‘rubah licik’. Utusan khusus PBB juga orang Inggris. Dengan demikian, kalian akan melihat bagaimana mereka menyokong musuh yang mengagresi rakyat Yaman,” tandas al-Ghursi.

Dia menilai, salah satu tujuan penting pengumuman gencatan sepihak Saudi adalah menghambat proses pembebasan Ma’rib oleh pejuang Yaman.

“Setelah kekalahan yang diderita Saudi di sejumlah front, mereka ingin mengatur kembali barisan mereka dan kembali memulai perang. Mereka sudah menyiapkan dalih-dalih untuk memulai perang. Contohnya dalih bahwa Sanaa telah melanggar gencatan senjata. Ini dalih yang kerap digunakan Saudi sebelum ini,” lanjut al-Ghursi.

Dia berpendapat, statemen koalisi Saudi menunjukkan ketidakseriusan mereka.

Al-Ghursi menyatakan, ”Mereka berpikir telah melakukan sesuatu yang cerdas. Namun, kami katakan kepada mereka, kami akan tunjukkan bahwa kalian lebih idiot dari masa mana pun.”

Kantor berita Reuters pada Rabu 8 April malam memberitakan keputusan Saudi terkait gencatan senjata, yang akan dimulai sejak Kamis 9 April ini hingga dua pekan mendatang.

Setelah kabar gencatan senjata itu diumumkan Jubir Koalisi Saudi Turki al-Maliki, Dubes Inggris di Yaman, Michael Aron hadir dalam acara di al-Jazeera. Dia menyambut baik keputusan Saudi dan meminta Yaman untuk membuka daerah-daerah yang dikuasainya guna memudahkan pengiriman bantunan kemanusiaan.

Senada dengan Aron, diplomat Inggris yang sekaligus Utusan Khusus PBB, Martin Griffiths juga menyambut baik gencatan senjata sepihak yang diumumkan Saudi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *