Pakar Yaman: Demi Akal Bulus Gencatan Senjata, Koalisi AS-Saudi Sengaja Dalangi Penyebaran Corona di Hadramaut
POROS PERLAWANAN – Seorang penulis Yaman, Zaid Ahmad al-Ghursi menyatakan bahwa penularan virus Corona adalah rencana yang sudah diatur oleh Amerika dan koalisi Saudi. Dilansir oleh Fars, al-Ghursi menyebut bahwa tujuan rencana itu adalah memaksakan gencatan senjata atas Yaman.
Al-Ghursi menyebut tentara AS sebagai pembawa virus Corona ke dalam Yaman. Menurutnya, kasus pertama Corona di Yaman muncul dua hari setelah tibanya pasukan Amerika di pelabuhan al-Shahar di Hadramaut.
“Yang terpapar Corona adalah pekerja di pelabuhan tersebut. Artinya, bukan orang yang berada di al-Mukalla atau tempat lain. Tapi orang yang berada di tempat tibanya tentara AS,” kata al-Ghursi.
Dia mengutip pernyataan Gubernur Hadramaut bahwa virus itu masuk ke Yaman melalui orang asing dari jalur laut.
“Pernyataan ini bukti bahwa pembawa virus itu adalah tentara Amerika,” tandas al-Ghursi.
“Begitu kasus pertama Corona muncul di Yaman, stasiun televisi al-Arabiya menyebar kabar bohong terkait adanya 120 orang yang dicurigai terpapar Corona di Yaman. Ini kebohongan yang disengaja, karena tujuannya adalah menyebar kepanikan di tengah warga Yaman. Musuh berupaya menggunakan segala cara untuk menyelundupkan virus ke Yaman. Sebelum ini, mereka juga mencoba cara-cara lain, yang sudah diketahui semua orang,” lanjutnya.
“Tercatatnya kasus pertama Corona dipublikasikan dua hari setelah pengumuman gencatan senjata 2 pekan, dengan dalih untuk memusatkan upaya memerangi pandemi. Artinya, dengan cara ini, koalisi Saudi berniat menekan Dewan Tinggi Politik Yaman untuk menerima gencatan senjata tersebut. Ini senada dengan (Utusan Khusus PBB) Martin Griffiths yang menyatakan, munculnya kasus pertama Corona mengharuskan dihentikannya pertempuran di Yaman,” tutur al-Ghursi.
Dia melanjutkan, ”Kami berpesan kepada saudara-saudara kami di selatan Yaman: kalian sudah mengetahui rencana musuh agresor dan antek mereka untuk menularkan virus Corona ke provinsi-provinsi kalian. Jadi, jangan andalkan mereka. Bergantunglah kepada diri kalian sendiri dan tutup semua perlintasan untuk melindungi nyawa kalian.”