Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Para Pemimpin Poros Perlawanan Tegaskan Tekad Bela Palestina dan Bebaskan al-Quds

Para Pemimpin Poros Perlawanan Tegaskan Tekad Bela Palestina dan Bebaskan al-Quds

POROS PERLAWANAN – Dalam seminar online bertajuk “Mimbar al-Quds” Selasa 26 April, para tokoh dan pemimpin Poros Perlawanan dari Palestina, Lebanon, Yaman, dan Irak mengutarakan pandangan mereka tentang Quds.

Dilansir al-Alam, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan, ”Strategi Arogansi dunia dan para anteknya adalah mengulur-ulur waktu demi terlupakannya isu Palestina. Strategi musuh adalah membuat putus asa bangsa Palestina dan bangsa-bangsa Muslim… Namun berkat iman dan jihad, apa yang terjadi sekarang berlawanan dengan kehendak mereka.”

“Poros Perlawanan, yang terus bertumbuh, mesti dinamakan ‘Poros Quds”, sebab Quds adalah titik pusat persatuan,” tandasnya.

Sekjen Jihad Islam, Ziyad al-Nakhalah di awal seminar mengatakan, ”Hari Quds Sedunia tiba di saat rakyat Palestina tengah berada di puncak perjuangan dan perlawanan untuk membela Quds di hadapan kezaliman Zionis dan ritual pengorbanan mereka.”

“Rakyat kami telah menata barisan untuk mengalahkan Penjajah Zionis dan mengumumkan bahwa Quds adalah milik kami.”

“Quds tidak akan tunduk dan menyerah kepada penyerang, pembunuh, dan sampah-sampah sejarah. Kami tidak akan mundur atau melakukan kompromi (dengan Israel) sampai kami meraih kemenangan,” tegas al-Nakhalah.

Ketua Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh menyatakan bahwa Hari Quds Sedunia tahun ini dibarengi dengan sejumlah kejadian dan peristiwa. Bangsa Palestina sejak awal Ramadan telah melakukan berbagai operasi, yang menunjukkan bahwa perlawanan adalah opsi yang diambil rakyat Palestina.

“Isu Quds, Masjid Aqsa, hak kepulangan (para pengungsi), dan pembebasan para tawanan tidak bisa diselesaikan di meja perundingan. Perkembangan ini memaksa Rezim Penjajah menggunakan samaran normalisasi untuk mengakhiri konflik soal Masjid Aqsa. Kami selalu menolak proyek normalisasi,” kata Haniyeh.

Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik al-Houthi menyebut Hari Quds Sedunia sebagai momen untuk mengingatkan tanggung jawab Umat Islam terhadap Palestina. Menurutnya, pembelaan terhadap Quds adalah tanggung jawab Muslimin.

“Kami secara tulus dan serius mendukung penuh statemen yang dilontarkan Sayyid Hasan Nasrallah, bahwa ancaman apa pun atas Quds sama saja dengan sebuah perang regional… Kami meyakini bahwa Rezim Zionis adalah rezim temporer. Kehancurannya tak terelakkan dan kemenangan bagi hamba-hamba Allah adalah keniscayaan,” tegas al-Houthi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *