Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Parlemen Irak Khawatirkan Timbunan Senjata Berbahaya AS di Irak Picu Bencana Ledakan Serupa Beirut

Parlemen Irak Khawatirkan Timbunan Senjata Berbahaya AS di Irak Picu Bencana Ledakan Serupa Beirut

POROS PERLAWANAN – Di saat Lebanon masih terguncang akibat ledakan di pelabuhan Beirut, peringatan akan potensi terjadinya bencana serupa akibat timbunan senjata AS di Baghdad terus menguat.

Dilansir al-Alam, yang memicu kekhawatiran di Irak adalah penentangan Tentara AS dalam beberapa tahun terakhir terhadap peninjauan Komite Irak mana pun di pangkalan-pangkalan AS. Sebab, subtansi persenjataan yang ditimbun di pangkalan-pangkalan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.

Anggota Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, Mahdi Amirli memperingatkan kemungkinan terjadinya tragedi Beirut di Baghdad. Demi mencegahnya, dia meminta PM Mustafa al-Kadhimi untuk mendata gudang-gudang senjata Tentara AS di Ibu Kota Irak.

Menurut Amirli, Tentara AS menyimpan senjata-senjata berbahaya dalam jumlah besar di Irak. Jika peristiwa alami atau nonalami terjadi, ada kemungkinan banyak warga Irak yang akan tewas dan bencana Beirut bisa terulang kembali.

Rekan sejawat Amirli, Badr al-Zayadi juga mengutarakan kekhawatiran serupa, termasuk kekhawatiran atas bahaya Kedubes AS untuk Baghdad.

“Kedubes AS di Irak adalah gudang senjata-senjata berbahaya. Selain itu, tak satu pun pejabat Irak yang bisa memasuki pangkalan AS dan mengetahui barang-barang yang ada di sana,” kata al-Zayadi.

“Keputusan pengusiran tentara asing sudah sangat gamblang dan tidak bisa diubah. Penentuan waktu keluarnya mereka harus menjadi topik utama lawatan al-Kadhimi ke AS. Kedubes AS melakukan latihan militer di Baghdad, dan ini adalah pelanggaran kedaulatan Irak,” imbuhnya.

Ancaman AS tak hanya terbatas pada gudang-gudang senjatanya, tapi juga ancaman serangan terhadap basis-basis Tentara dan al-Hashd al-Shaabi.

Seorang petinggi Ashaib Ahl al-Haq dan legislator Irak, Hasan Salim mengatakan bahwa terulangnya ledakan-ledakan mencurigakan di pangkalan militer Irak, terutama milik al-Hashd al-Shaabi dan Pasukan Keamanan Irak, “tidak disebabkan penimbunan senjata atau suhu panas”.

Dia menegaskan, orang-orang yang mengawasi gudang-gudang ini adalah para pakar dan spesialis. Salim menambahkan, bukti-bukti menunjukkan bahwa Israel dan AS melakukan sejumlah short flight, yang membuktikan adanya serangan udara terencana atas al-Hashd al-Shaabi dan Pasukan Irak oleh jet-jet AS dan Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *