Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pascaputusan ICC, Ratusan Petinggi Zionis dan Netanyahu Cemas, Takut Ditangkap Saat Berada di Luar Israel

Pascaputusan ICC, Ratusan Petinggi Zionis dan Netanyahu Cemas, Takut Ditangkap Saat Berada di Luar Israel

POROS PERLAWANAN – Keputusan Pengadilan Pidana Internasional Den Haag (ICC) pada Jumat 5 Februari lalu membuat para petinggi Israel takut bahwa mereka akan ditangkap saat melawat ke negara-negara lain.

Dilansir Fars, ICC menyatakan pihaknya layak untuk menyelidiki kejahatan kemanusiaan di Tanah Pendudukan.

Menurut Haaretz, lembaga-lembaga keamanan Zionis menyebut keputusan Den Haag itu sebagai “pukulan keras diplomatik” atas Tel Aviv.

Lembaga-lembaga ini tengah menyusun daftar rahasia berisi nama para petinggi Zionis yang disarankan tidak bepergian ke luar negeri agar tidak ditangkap. Daftar itu meliputi 200 hingga 300 pejabat Israel.

“Benyamin Netanyahu, para Menteri Keamanan dahulu dan sekarang, para Kepala Staf Gabungan Tentara Israel dahulu dan sekarang, para Direktur Shin Bet, dan perwira tinggi masuk dalam daftar ini,” tulis Haaretz.

Putusan ICC ini telah memicu amarah para pejabat Israel. Netanyahu mengklaim, ICC tidak memiliki kelayakan untuk menyelidiki Rezim Zionis.

Seraya mengingatkan bahwa Israel bukan anggota ICC, Netanyahu mengklaim bahwa ICC bukan sebuah lembaga hukum. Dia menuding ICC bermain politik dan mengabaikan kejahatan-kejahatan perang lain.

PM Israel lalu menandaskan, Tel Aviv akan melindungi semua warga dan petingginya dari langkah hukum internasional.

Radio Israel mengabarkan, Netanyahu menghimbau semua menteri di Kabinetnya agar tidak melakukan wawancara dengan media terkait putusan ICC.

Menlu Israel, Gaby Ashkenazi menyebut putusan ICC sebagai “hadiah untuk terorisme Palestina”.

Seperti Netanyahu, Ashkenazi mengklaim ICC tidak berhak menginvestigasi Israel, sebab Tel Aviv bukan anggota di ICC.

Di sisi lain, Kepala Intelijen Militer Israel Amos Yadlin mengkritik para petinggi Rezim Zionis dan menuduh mereka lalai. Menurut Yadlin, di saat Kabinet Netanyahu sibuk menangani Corona dan kebijakan domestik, ICC mengirim “pukulan telak diplomatik” kepada Tel Aviv.

Yadlin mengatakan, berdasarkan putusan Jumat lalu, ICC bisa menyelidiki kejahatan perang yang terjadi di Perang Gaza 2014, serangan Tentara Israel atas para pendemo di unjuk rasa al-Awdah yang menewaskan 215 orang dan melukai 19.173 lainnya, dan operasi-operasi militer di Tepi Barat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *