Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pemerhati Ungkap 33 Tahanan Wanita Palestina Alami Perlakuan Keras dan Tak Manusiawi di Balik Jeruji Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Quds News Network, Komisi Palestina untuk Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan pada Minggu bahwa 33 tahanan wanita Palestina yang ditahan di penjara Damon Israel telah menderita kondisi penjara yang keras.

Komisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 33 tahanan wanita Palestina yang ditahan di penjara Damon Israel telah menderita kondisi yang keras sejak saat mereka dipenjara, termasuk kelalaian medis, penolakan pendidikan, penolakan kunjungan keluarga, termasuk untuk ibu dengan anak kecil, ruang isolasi, sel penuh sesak yang sering dipenuhi serangga dan kotoran, dan kekurangan cahaya alami.

Narapidana perempuan juga telah mengalami beberapa bentuk penyiksaan psikologis dan perlakuan buruk selama proses penangkapan dan penahanan mereka, termasuk berbagai bentuk kekerasan seksual yang terjadi seperti pemukulan, penghinaan, ancaman, penggeledahan tubuh, dan pelecehan seksual secara eksplisit, menurut Komisi.

Teknik penyiksaan dan perlakuan buruk ini digunakan tidak hanya sebagai sarana untuk mengintimidasi tahanan perempuan Palestina tetapi juga sebagai alat untuk mempermalukan perempuan Palestina dan memaksa mereka untuk memberikan pengakuan.

Penjara Damon terletak di Palestina Utara di hutan Carmel, Haifa. Fasilitas tersebut didirikan selama mandat Inggris, sehingga tidak memiliki infrastruktur modern. Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk dan oleh laki-laki, akibatnya jarang memenuhi kebutuhan khusus jender narapidana perempuan, kata Komisi.

Komisi mengatakan bahwa beberapa dari 33 tahanan wanita Palestina menderita masalah kesehatan yang serius; sebuah penelitian yang dilakukan oleh Addameer pada bulan September 2008 mengungkapkan bahwa sekitar 38% tahanan wanita Palestina menderita penyakit baik yang dapat diobati maupun tidak.

Di antara tahanan wanita yang menderita masalah dan kondisi kesehatan yang serius adalah Israa Jaabis, 37 tahun, yang ditangkap pada 11 Oktober 2015 oleh otoritas pendudukan Israel.

Israa, yang memiliki seorang putra berusia 14 tahun, terluka parah akibat kobaran api, dengan 65 persen tubuhnya terbakar, termasuk luka parah di wajah dan tangannya. Dia membutuhkan setidaknya delapan operasi, termasuk cangkok kulit di sekitar mata kanannya dan rekonstruksi wajah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *