Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Pengakuan Kontradiktif AS Soal Manuver Berbahaya Jet Tempurnya yang Nyaris Tabrak Pesawat Penumpang Iran

Pengakuan Kontradiktif AS Soal Manuver Berbahaya Jet Tempurnya yang Nyaris Tabrak Pesawat Penumpang Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Tasnim, seorang pejabat AS dalam wawancara dengan Fox News, Jumat 24 Juli, mengakui alarm tabrakan udara menyala di kabin salah satu jet tempur AS yang mendekati pesawat penumpang Iran.

Fox News sendiri tidak menyebut nama pejabat tersebut demi alasan keamanan. Kepada stasiun televisi ini, pejabat tersebut mengatakan, ”Pilot F-15 AS menerima peringatan kemungkinan tabrakan udara. Namun dia menganggapnya sebagai peringatan standar dan berpendapat bahwa risiko tabrakan nihil dalam jarak seperti ini. Kemungkinan pilot pesawat penumpang Iran juga menerima peringatan serupa.”

Para pejabat AS, termasuk Jubir CENTCOM, Bill Urban mengklaim bahwa jet F-15 itu berada di jarak aman. Namun foto dan video yang tersebar menunjukkan bahwa manuver jet tempur AS itu dilakukan dalam jarak dekat dan membahayakan.

Selain itu, para pejabat AS sendiri merilis sejumlah statemen kontradiktif terkait jarak F-15 dan pesawat maskapai Mahan. Pada Jumat dini hari, mereka mengaku F-15 mendekati pesawat Iran dari jarak 1000 meter. Namun berdasarkan laporan Fox News pada Jumat sore, mereka mengklaim bahwa jarak antara kedua pesawat mencapai 1500 meter.

Wakil Iran di organisasi internasional, Kazem Gharibabadi, dalam memonya terkait masalah ini menyatakan, ”Jubir CENTCOM mengakui adanya manuver ini dan mengklaim, tujuan manuver itu adalah mengidentifikasi pesawat penumpang Iran demi melindungi keamanan personel Pasukan AS di al-Tanf. Dengan adanya radar dan fasilitas pengamatan canggih, mengirim sebuah jet tempur hanya untuk mengetahui status komersil atau militer sebuah pesawat, adalah hal yang tidak bisa diterima.”

“Berdasarkan Pasal 3 Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, tak satu pun pesawat Pemerintah negara anggota Konvensi yang boleh terbang atau mendarat di wilayah negara lain tanpa izin sebelumnya. Dari sisi ini, penerbangan dan pendaratan jet-jet AS di wilayah Suriah, yang pasti tanpa izin Pemerintah Damaskus, jelas melanggar Konvensi ini,” lanjutnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *