Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pernyataan Bin Zayed Ungkap Kolusi Erat dan Kemitraan Rezim Emirat dengan Entitas Kriminal Zionis

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengecam keras klaim Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan yang menyatakan bahwa serangan terbaru Israel terhadap Palestina adalah “tindakan kekerasan antara dua pihak”.

“Pernyataan ini sekali lagi mengungkapkan peran yang dimainkan oleh rezim Emirat dalam kemitraan, dukungan dan kolusi dengan entitas Zionis, dan melegitimasi agresi biadabnya terhadap rakyat Palestina dan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia pada khususnya”, ungkap PFLP dalam sebuah pernyataan.

“Perjuangan rakyat Palestina kami, perlawanan dan kemartiran mereka dalam menghadapi pendudukan Zionis adalah inti dari perhatian warga Palestina, Arab, dan komunitas internasional. Siapa pun yang mengadopsi narasi (rezim) Pendudukan adalah bawahan dan terhina”, tambah pernyataan tersebut.

PFLP, kelompok terbesar kedua yang membentuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), juga mengatakan Abu Dhabi telah membuat “tikaman berbahaya di pihak bangsa Palestina dan dunia Arab melalui normalisasi hubungan dengan rezim kriminal Israel”.

Organisasi tersebut meminta warga Emirat untuk mengakhiri kebijakan rezim Abu Dhabi dan “kesepakatan mencurigakan” terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka serta dunia Arab dan kepentingannya.

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyuarakan keprihatinan negaranya atas meningkatnya kekerasan tanpa menyalahkan Israel dan menyerukan gencatan senjata dan dimulainya dialog diplomatik.

“UEA menyerukan kepada semua pihak untuk segera mengambil langkah-langkah untuk berkomitmen pada gencatan senjata, memulai dialog politik, dan menahan diri secara maksimal,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara WAM.

UEA juga memperingatkan Hamas bahwa investasi yang direncanakan di Jalur Gaza mungkin tidak akan bergerak maju jika gerakan Poros Perlawanan Palestina melanjutkan serangan pembalasannya terhadap Israel.

“Kami masih siap dan bersedia untuk mempromosikan proyek sipil bekerja sama dengan Otoritas Palestina dan di bawah manajemen PBB [di Gaza]..,” kata seorang pejabat senior Emirat yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar keuangan Globes pada Sabtu.

Pada Februari, UEA secara substansial mengurangi dana untuk Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina setelah normalisasi dengan Israel. Langkah ini disinyalir sebagai bentuk “balas dendam” Emirat atas kecaman pahit bangsa Palestina atas normalisasi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dengan bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif Al Zayani selama upacara resmi yang diselenggarakan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih pada 15 September tahun lalu.

Warga Palestina, yang memperjuangkan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur (al-Quds) sebagai Ibu Kotanya, memandang kesepakatan itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *