Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Perseteruan Kian Panas, Lapid Sebut Ben-Gvir ‘Menteri TikTok’ dan ‘Remah Roti’

Perseteruan Kian Panas, Lapid Sebut Ben-Gvir ‘Menteri TikTok’ dan ‘Remah Roti'

POROS PERLAWANAN – Berbarengan dengan terjadinya operasi berani syahid di Quds pada Jumat kemarin, yang menewaskan dan melukai 9 Zionis, mantan PM Israel, Yair Lapid mengejek Menteri Keamanan Domestik, Itamar Ben-Gvir soal eksekusi Operasi Dinding Pertahanan 2.

Al-Alam melaporkan bahwa sebelum ini Ben-Gvir mengancam akan mengeksekusi para pelaku operasi berani syahid dengan kursi listrik. Ia menyinggung keputusannya soal instruksi menggebah warga Palestina di Quds dan mengatakan, ”Kami akan merobohkan rumah-rumah dan berpatroli dari gang ke gang.”

Ben-Gvir sebelumnya juga sempat meminta dibentuknya sebuah garda nasional, penguatan polisi, dan penambahan personel aktif di Penjaga Perbatasan. Ia juga mengaku bahwa operasi Dinding Pertahanan 2 akan segera dilancarkan.

Namun dengan terjadinya operasi berani syahid oleh seorang pemuda Palestina berusia 30 tahun di Quds, yang menewaskan 2 Zionis serta melukai 7 lainnya, para penentang dan media-media oposisi menjadikan statemen Ben-Gvir sebagai bahan olok-olok.

Lapid melancarkan serangan verbal kepadad Ben-Gvir dan menyebutnya sebagai “Menteri TikTok dan remah roti”.

“Menteri TikTok dan remah roti telah memberikan instruksi untuk memulai Operasi Dinding Pertahanan 2. Padahal tidak ada Kabinet, juga tidak ada evaluasi apa pun terhadap situasi dan koordinasi antara pasukan keamanan. Jika ini tidak serius, maka ini akan sangat menggelikan,” ujar Lapid.

Harian Yedioth Ahronoth menulis, ”Ben-Gvir telah mengolok-olok dirinya sendiri. Namun asumsikan sebaliknya dan dia benar-benar menghendaki dijalankannya Operasi Dinding Pertahanan 2. Jika Pemerintah tidak memulai operasi ini, Ben-Gvir bukan hanya menjadi bahan ejekan Pemerintah, tapi dia juga harus mengundurkan diri. Sebab jika Anda mengumumkan sebuah keputusan dan kemudian tidak dilaksanakan, berarti Anda ini apa? Apa kekuatan dan pengaruh Anda? Apa pelaksanaan dan kinerja Anda? Kepercayaan kepada Anda sudah habis”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *