Petinggi IRGC Pastikan Era Kehadiran Militer AS di Kawasan Dekati Titik Akhir
POROS PERLAWANAN – Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Yadollah Javani mengecam AS karena mengadakan latihan militer di Teluk Persia, dan mengatakan era kehadiran militer AS di Kawasan sudah mendekati titik akhir.
Berbicara kepada Tasnim pada hari Senin, Javani mengatakan jika Amerika menginginkan keamanan regional, justru mereka harus segera hengkang dari wilayah tersebut.
“Negara-negara regional dapat menciptakan keamanan berkelanjutan di kawasan mereka sendiri melalui sinergi, tanpa perlu campur tangan AS lagi,” katanya.
AS mengadakan operasi pelatihan tembak langsung di Teluk Persia, yang melibatkan helikopter tempur dan jajaran amfibi. Para pejabat AS memuji latihan yang sedang berlangsung itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan apa yang mereka sebut sebagai “senjata luar biasa” milik AS.
Menanggapi sesumbar tersebut, Wakil Komandan IRGC mengatakan, “Republik Islam sekarang sudah menjadi kekuatan regional yang mapan dan berangsur pasti menjadi kekuatan global. Saat ini, AS tidak lagi sekuat dulu dan tidak bisa lagi memaksakan kehendaknya sesuka hati pada pihak lain.”
Para pejabat Iran telah berulang kali menegaskan bahwa negara itu tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang seluruhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah tunduk pada negosiasi.
Bahkan sudah sejak bulan Februari 2018 silam, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran, dan membalas setiap langkah musuh yang berusaha menghalangi program rudal balistik negara itu.
“Tanpa ragu barang sejenak pun, negara harus bergerak untuk memperoleh apa pun yang diperlukan untuk pertahanan, bahkan jika seluruh dunia menentangnya,” kata Ayatullah Khamenei saat itu.