Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Palestina

Politisi AS Kecam Pedas Zionisme dan Menyebutnya ‘Ideologi Supremasi Diri untuk Tujuan Agresi’

Politisi AS Kecam Pedas Zionisme dan Menyebutnya 'Ideologi Supremasi Diri untuk Tujuan Agresi'

POROS PERLAWANAN – Mantan legislator di Parlemen Negara Bagian Virginia, Ibraheem Samirah melalui tweet-nya mengecam pedas Rezim Zionis.

“Mencampur adukkan Yahudi, yang merupakan sebuah agama sempurna, dengan Zionisme adalah bentuk antisemitisme. Zionisme adalah sebuah ideologi supremasi diri ras-keagamaan yang secara luas digunakan oleh Israel untuk melakukan agresi militer selama 70 tahun atas bangsa Palestina. Belajar untuk memisahkan Yahudisme dari Zionisme bukan hal yang sulit”, cuit Samirah, dilansir Fars.

“Memaksa Israel Zionis untuk bertanggung jawab atas perampasan tanah, air, dan penyulutan perang minyak yang membakar planet kita, adalah sebuah keadilan lingkungan hidup”, imbuhnya.

Samirah mendeskripsikan Perang Iran-Irak sebagai salah satu perang minyak yang disulut oleh Mossad. Dalam cuitan bertanggal 21 Oktober, Samirah mengunggah foto tentang isi berita New York Times pada tanggal 1 April 1976. Berita itu berhubungan dengan transaksi rudal Rezim Zionis dengan Pemerintahan Pahlevi.

“Ini adalah sebuah perang minyak lain yang disulut oleh Zionisme. Perang Iran-Irak telah menewaskan jutaan warga Iran dan Irak. Bahkan harian New York Times juga menulis tentang peran Mossad (dalam perang ini) melalui proyek ‘Iran-Israel’ dengan nama sandi Flower. Proyek ini adalah salah satu dari 6 transaksi barter minyak dengan senjata yang diteken dengan Israel”, cuitnya.

Pernyataan Samirah terlontar di tengah merebaknya sentimen anti-Zionis di masyarakat AS dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah era kepresidenan Donald Trump dan Perang 11 Hari di Gaza.

Dalam Perang 11 Hari tersebut, Presiden AS Joe Biden mendapat tekanan luar biasa lantaran dukungannya untuk Tel Aviv. Lebih dari 500 pegawai Partai Demokrat dan anggota Tim Kampanye Biden yang memintanya untuk bertindak melindungi rakyat Palestina, serta menuntut tanggung jawab Israel atas kejahatannya di Gaza.

Media-media AS saat itu memberitakan, surat kepada Biden ini mengungkap perubahan baru dalam opini publik AS, dengan sikap yang lebih kritis terhadap Tel Aviv.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *