Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Presenter Israel Dipecat Usai Sebut Tawanan Israel ‘Lebih Cantik darinya dan Bukan Seperti Tawanan’

Presenter Israel Dipecat Usai Sebut Tawanan Israel ‘Lebih Cantik darinya dan Bukan Seperti Tawanan’

POROS PERLAWANAN– Noa Argamani adalah salah satu dari 4 tawanan Israel yang dibebaskan melalui operasi militer pada Sabtu 8 Juni lalu. Setelah Argamani dibebaskan, foto-fotonya tersebar di media-media Zionis dan memicu komentar dari banyak pihak, termasuk presenter Kanal 12 Israel, Lama Tatoura.

Tatoura, yang aslinya adalah warga Arab Tanah Pendudukan 1948, mengunggah salah satu foto Argamani di akun Instagramnya. Ia menulis,”Ini adalah wajah orang yang diculik selama 9 bulan. Alis-alisnya lebih tertata dari alis-alisku! Lihat bagaimana kulit, rambut, dan kuku-kukunya? Memangnya apa yang terjadi dengannya?”

Ia lalu menyinggung operasi Israel di al-Nusairat yang menewaskan wanita dan anak-anak itu dan menulis,”Apakah demi ini anak, wanita, dan orang tak berdosa harus mati tercabik-cabik?”

Menyusul unggahan ini, Kanal 12 Israel secara resmi mengumumkan pemecatan Tatour. Stasiun televisi Israel ini mengecam keras statemen Tatoura tentang Argamani.

Dilansir Fars, sehari setelah dibebaskan dalam operasi yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina di kamp al-Nusairat, Argamani dalam wawancara dengan Israel Hayom mengatakan,”Saya bersama dengan Yossi Sharabi dan Itay Svirsky, yang tewas akibat pengeboman Israel. Militer menembakkan rudal ke rumah tempat kami berada. Saya yakin akan mati, namun saya tetap hidup.”

“Hamas memindah-mindahkan saya dari satu rumah ke rumah lainnya. Tiap beberapa saat, mereka mengizinkan saya mengenakan pakaian samaran wanita Arab dan keluar untuk menghirup udara.”

Pernyataan Argamani ini selaras dengan statemennya dalam klip yang dipublikasikan Brigade al-Qassam pada 15 Januari lalu. Ini membuktikan bahwa tawanan Israel tidak dipaksa sama sekali saat merilis statemen.

“Saya berada dalam bangunan yang digempur pesawat Israel dengan 3 rudal. Dua darinya meledak, namun yang ketiga tidak demikian. Saya bersama Itay dan Yossi dengan beberapa prajurit al-Qassam di bangunan tersebut.”

“Setelah rudal mengenai bangunan tempat kami berada, kami terkubur di bawah reruntuhan. Al-Qassam berhasil menyelamatkan nyawa saya dan Itay. Namun Yossi tewas akibat serangan itu. Beberapa hari kemudian, saya dan Itay dipindahkan ke tempat lain. Namun dalam proses evakuasi, Itay tewas dalam serangan udara Israel.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *