Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Putri Jenderal Soleimani Sebut Tindakan Sok Pahlawan Trump Bunuh Ayahnya Berakhir Mengenaskan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, putri Komandan Anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani mengatakan bahwa mantan Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan ayahnya untuk menggambarkan dirinya sebagai “pahlawan,” tetapi dia meninggalkan jabatannya dengan “dikalahkan, terisolasi, dan hancur”.

Zeinab Soleimani membuat pernyataan itu dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada Rabu setelah Trump meninggalkan Gedung Putih dengan penuh gejolak dan Joe Biden menjabat sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.

Dia mengatakan pembunuhan Jenderal Soleimani akan terus menghantui Trump, yang akan hidup “dalam ketakutan akan musuh.”

“Tuan Trump, Anda membunuh ayah saya, Jenderal yang memimpin kemenangan perang melawan ISIS/Al-Qaeda, dengan harapan sesat bahwa Anda akan dilihat sebagai semacam pahlawan”, cuitnya, merujuk pada peran berpengaruh ayahnya dalam pertempuran Negara Irak dan Suriah melawan kelompok teror Takfiri paling terkenal di dunia, Daesh (ISIS) dan al-Qaeda.

“Tapi sebaliknya Anda dikalahkan, terisolasi & hancur -dipandang bukan sebagai pahlawan, tapi orang yang hidup dalam ketakutan akan musuh”, tambahnya.

Jenderal Soleimani, Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dibunuh bersama dengan rekan Iraknya Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Kepala Unit Mobilisasi Populer, dalam serangan pesawat tak berawak AS yang diperintahkan oleh Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Juli lalu, Agnes Callamard, pejabat PBB, dalam sebuah laporan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB menggarisbawahi sifat “melanggar hukum” dari pembunuhan tersebut karena AS telah gagal memberikan bukti terkait tuduhan “ancaman serangan yang sedang atau akan terjadi yang bertentangan dengan kepentingannya”, seperti yang diklaim oleh pemerintahan Trump, untuk membenarkan serangan drone yang fatal itu.

Iran telah mengeluarkan permintaan red notice ke Interpol untuk penangkapan Trump dan 47 orang lainnya sehubungan dengan operasi pembunuhan Jenderal Soleimani.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif me-retweet postingan Zeinab dan mengatakan dalam tweet-nya bahwa Trump dan anggota pemerintahannya seperti mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo “dibuang ke tempat sampah sejarah dengan aib memalukan.”

“Tapi ingatan tentang Jenderal Soleimani & 1000-an yang dibunuh, cacat & kelaparan makanan & obat-obatan oleh negara Trump — & ekonomi — terorisme & kejahatan terhadap kemanusiaan, akan bersinar”, tambahnya.

“Mungkin orang baru di DC telah belajar”, cuitnya, merujuk pada Presiden baru AS, Joe Biden.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *