Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Rabbi Senior Yahudi: Tak Seperti di Eropa, Keamanan Komunitas Warga Yahudi di Iran Sangat Terjamin

Rabbi Senior Yahudi: Tak Seperti di Eropa, Keamanan Komunitas Warga Yahudi di Iran Sangat Terjamin

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, seorang Rabbi senior Yahudi di Iran, Yehuda Gerami, menyatakan bahwa Rezim Zionis tidak merepresentasikan agama Yahudi.

Dalam wawancara dengan al-Monitor, Gerami bicara soal komunitas Yahudi di Iran. Dia memperkirakan, ada sekitar 20 hingga 25 ribu Yahudi yang tinggal di Republik Islam Iran. Kebanyakan dari mereka menetap di Teheran, Shiraz, Esfahan, dan Kermanshah.

“Kami memiliki kebebasan keyakinan. Semua sinagog dibuka dan Taurat diajarkan di sana. Kami memiliki semua lembaga pendidikan, termasuk sekolah dasar dan menengah,” kata Gerami.

Kepada al-Monitor, Rabbi senior Iran itu menegaskan bahwa kaum Yahudi bebas menjalankan keyakinan mereka tanpa dibatasi.

Terkait sanksi-sanksi AS atas Iran, Gerami mengatakan bahwa komunitas Yahudi di negara itu juga terdampak oleh sanksi-sanksi tersebut.

“Wajar jika masyarakat yang paling terimbas dampak dari sanksi adalah kalangan menengah. Mayoritas Yahudi di Iran memiliki mata pencaharian sendiri, terutama toko pakaian. Mereka bagian dari kalangan menengah. Kebanyakan masyarakat Iran benar-benar merasakan dampak sanksi,” tuturnya.

Gerami juga menyinggung hubungan Yahudi Iran dengan komunitas Muslim di negara tersebut.

“Para tetangga Muslim sangat menghormati kami sebagai Yahudi yang menetap di Iran. Berbeda dengan Eropa, aparat keamanan tidak dibutuhkan untuk menjaga sinagog dan sekolah Yahudi di Iran. Keamanan pribadi kami terjamin. Kebanyakan warga menghormati kami dan kami hidup secara damai,” ungkapnya.

“Yang penting adalah, di Iran tidak ada apa yang disebut sebagai ‘serangan terorganisasi terhadap Yahudi,’” imbuh Gerami.

Dia menegaskan, ada perbedaan besar antara Yahudi dan Zionisme. Yahudi adalah agama dengan sejarah berusia 3300 tahun. Sedangkan Zionisme adalah gerakan politik yang baru berumur 100 tahun.

“Kebijakan-kebijakan Kabinet Israel jauh dari agama Yahudi. Secara keseluruhan, Kabinet Israel tidak mementingkan agama Yahudi,” tegasnya.

Pada bulan Januari lalu, Rabbi Gerami berkunjung ke rumah Syahid Qassem Soleimani untuk menyatakan bela sungkawa kepada keluarganya.

Saat ditanya al-Monitor soal kunjungan tersebut, ia mengatakan, ”Pertama-tama, bukan hanya saya yang melawat ke sana. Ada sejumlah perwakilan dari semua agama di Iran yang hadir, termasuk wakil dari Kristen. Mereka ingin menegaskan bahwa ini bukan perang antaragama.”

“Dunia Barat tak memahami bahwa Soleimani merupakan pahlawan nasional Iran. Dia dipuja di negaranya. Soleimani menunjukkan keberanian besar dalam perang Iran vs Irak, dan setelah itu, di Suriah. Soleimani-lah yang telah mengalahkan ISIS, dan ini hal yang sangat penting bagi rakyat Iran. Kunjungan kami, para wakil berbagai agama, adalah bentuk penghormatan untuk semua jasanya bagi Iran,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *