Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Radar-radar Canggih AS pun Tak Mampu Lacak Keberadaan ‘Pria Tak Kasat Mata Hamas’

Radar-radar Canggih AS pun Tak Mampu Lacak Keberadaan ‘Pria Tak Kasat Mata Hamas’

POROS PERLAWANAN– Hingga kini Israel belum mampu menemukan tempat persembunyian Pemimpin Hamas Yahya al-Sinwar, kendati telah difasilitasi oleh Washington dengan radar-radar yang sanggup menembus kedalaman tanah.

Diberitakan al-Alam, New York Times memublikasikan laporan rinci yang mencakup wawancara dengan lebih dari 20 pejabat Israel dan AS tentang operasi pemburuan al-Sinwar selama berlangsungnya perang Gaza.

Dalam laporannya, NYT menyinggung pengiriman radar-radar khusus kepada Israel yang gelombangnya bisa menembus ke bawah tanah demi menemukan al-Sinwar. Dalam salah satu kasus, radar-radar ini berhasil melacak komunikasi al-Sinwar, namun gagal mengidentifikasi tempat ia berada.

Menurut NYT, para komandan perang Israel berjanji akan menemukan al-Sinwar, yang dianggap sebagai arsitek Operasi Badai al-Aqsa. “Al-Sinwar seperti sebuah hantu yang tidak tampil di depan publik secara mendadak. Dia jarang memberikan instruksi kepada Brigade al-Qassam. Dia juga sangat langka meninggalkan petunjuk tentang tempat persembunyiannya,” tulis NYT.

“Al-Sinwar adalah tokoh terpenting di Hamas. Tidak adanya akses kepada al-Sinwar, baik melalui teror atau penangkapan, membuat Israel tidak bisa mengumumkan kemenangan dalam perang melawan Hamas.”

“Andai Benyamin Netanyahu berhasil menemukan al-Sinwar setelah perang berlangsung dari 10 bulan , ia bakal siap lebih melunak demi mengakhiri perang.”

Mengutip dari para pejabat AS dan Israel, NYT melaporkan bahwa pada 31 Januari silam, Militer Rezim Zionis membombardir Khan Younis setelah menerima info keberadaan al-Sinwar di salah satu terowongan di sana. Namun belakangan diketahui bahwa dia telah meninggalkan kawasan itu hanya beberapa hari sebelum pengeboman. Dia meninggalkan sejumlah dokumen dan sejumlah Shekel (mata uang Israel).

“Al-Sinwar menggunakan sumber daya manusia untuk mengirim pesan-pesannya. Sudah sejak lama ia meninggalkan komunikasi elektronik. Hal inilah yang menyebabkan dirinya aman dari pelacakan jaringan informasi modern, serta membuat AS-Israel putus asa dalam memburunya,” imbuh NYT.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *