Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Reporter Khusus PBB Diancam Washington-Tel Aviv karena Selidiki Kejahatan Israel

Selidiki Kejahatan Israel, Reporter Khusus PBB Diancam Washington-Tel Aviv

POROS PERLAWANAN– Reporter Khusus PBB untuk Urusan Palestina Fransesca Albanese dalam laporannya menyatakan,”Setelah analisis selama 5 bulan atas pembantaian massal Israel di Gaza, laporan-laporan menunjukkan bahwa Israel tengah melakukan genosida.”

Diberitakan al-Alam, poin yang mesti dicamkan dalam laporan Albanese adalah penegasannya bahwa sekadar “kecaman atas tindakan Israel di Gaza dan pernyataan bahwa Tel Aviv tidak menghormati hukum internasional” sama sekali tidak ada gunanya. Ia menyatakan, harus ada sebuah lembaga internasional yang mencegah penyelewengan prinsip hukum internasional oleh Israel, upaya tindak kekerasan, dan genosida terhadap rakyat Palestina.

Jelas bahwa pernyataan Albanese sama saja dengan pengakuan gamblang bahwa tak ada satu pun lembaga internasional yang bisa menempatkan Israel di kursi terdakwa. Selama Israel masih berada di bawah lindungan politik, militer, dan media AS, tekad internasional masih belum cukup untuk mendakwa Rezim Zionis. Israel akan terus melanjukan kejahatan paling brutal di Tanah Pendudukan.

Juga jelas bahwa lantaran dukungan AS untuk Israel, laporan Albanese akan bernasib serupa dengan vonis Mahkamah Internasional yang menyatakan tindakan Israel sebagai genosida. Sudah pasti bahwa laporan ini tidak akan lebih efektif daripada resolusi gencatan senjata di bulan Ramadan yang disahkan Dewan Keamanan PBB Senin lalu. Dunia akan tetap menyaksikan mesin pembunuh Israel mencabut nyawa wanita dan anak-anak Gaza dengan lampu hijau AS.

Satu-satunya perbedaan antara vonis Mahkamah Internasional atau resolusi PBB dengan laporan Albanese adalah pengakuannya secara terbuka bahwa sejak ditugaskan untuk menyiapkan laporan tentang kejahatan Israel, ia berkali-kali mendapat ancaman supaya kejahatan yang terjadi di Gaza tak diketahui dunia.

AS mengaku sebagai negara pendukung kebebasan, demokrasi, HAM, hak binatang, dan tentu juga kaum LGBT. Namun salah satu pejabat seniornya menolak laporan Albanese. Dalam wawancara dengan AFP, ia mengatakan,”AS tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di Gaza!” Pejabat ini bahkan menuding Albanese memusuhi Israel dan menuntut agar ia dipecat.

Dukungan Washington untuk Tel Aviv membuat Rezim Zionis leluasa mengancam para hakim Mahkamah Internasional, PBB beserta Sekjennya, UNRWA beserta para Direkturnya, dan para Reporter PBB. Israel bahkan menyerang para sekutu tradisionalnya di Barat, hanya karena mereka mengungkap fakta di Gaza.

Andai bukan karena dukungan AS untuk Israel, niscaya perang destruktif selama 6 bulan di Gaza, yang menewaskan lebih dari 32 ribu orang dan melukai 75 ribu lainnya, tidak pernah terjadi. Sebab itu, semua kehebohan palsu soal “perseteruan Washington-Tel Aviv” hanya sandiwara untuk menutupi fakta.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *