Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Respons Keras Laporan Versi ‘Hollywood’ Berbasis Narasi Sesat dan Dusta, Garda Revolusi Islam Tuntut Militer dan Rezim Teroris AS Sudahi Fantasinya di Teluk Persia

POROS PERLAWAAN – Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeluarkan pernyataan resmi, bahwa kapal-kapal Iran mendekati dan mengepung kapal Amerika Serikat di Teluk bukan tanpa alasan.

“Kehadiran ilegal Rezim Teroris AS adalah sumber kejahatan dan ketidakamanan di wilayah tersebut,” demikian statemen IRGC seperti diberitakan harian Al-Mayadeen dan Shafaaq.

IRGC menekankan dalam laporannya, bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan keamanan abadi di kawasan strategis tersebut adalah AS harus hengkang dari Asia Barat.

IRGC menguraikan detail peristiwa dengan mengatakan, “Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah menyaksikan tindakan tidak profesional dari pasukan Rezim Teroris AS berulang kali di Teluk, yang mengarah pada ancaman keamanan dan stabilitas di kawasan itu”.

“Di antara tindakan itu adalah memotong jalur di depan kapal ‘Shahid Siyaushi’ milik Iran, yang kembali dari misinya di tenggara Pulau Abu Musa”, papar laporan itu.

“Berdasarkan informasi yang ada di kotak hitam kapal Iran tersebut, kapal Amerika menunjukkan perilaku yang sangat berbahaya dan tidak mengindahkan peringatan awal. Pada akhirnya, kapal AS itu harus menyingkir dari rute kapal milik Korps Pengawal Revolusi”, lanjutnya.

Laporan IRGC juga menegaskan, bahwa persoalan tersebut terjadi saat Armada Kelima AS yang berada di kawasan merilis laporan resmi yang invalid dan tidak sesuai fakta, sebagaimana sudah umum bahwa Amerika kerap tertarik untuk menyampaikan banyak hal, cenderung dalam versi ala “Hollywood”.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menyarankan agar Amerika mematuhi hukum internasional dan protokol maritim di Teluk dan Laut Oman, serta menahan diri untuk tidak berfantasi dan menyampaikan laporan dengan narasi dusta dan menyesatkan.

“Amerika harus menyadari, bahwa Angkatan Laut dan Angkatan Bersenjata Korps Pengawal Revolusi Islam menganggap perilaku berbahaya pihak asing di kawasan sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan menyentuh ‘garis merah’. Selain itu, setiap kesalahan dalam aturan Korps, akan menerima respons yang menentukan”, pungkas laporan itu.

Sekadar informasi, beberapa hari sebelumnya militer Amerika mengatakan, bahwa 11 kapal Iran telah melakukan “pendekatan dan gangguan berbahaya” terhadap kapal-kapal Angkatan Laut AS di Teluk Persia. Padahal faktanya, justru mereka sendiri yang telah menyulut manuver berbahaya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *