Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Rezim Zionis Lipat Gandakan Derita Tahanan Palestina yang Nyawanya Terancam Corona dengan Blokir Rekening dan Sita Gaji Mereka

Rezim Zionis Lipat Gandakan Derita Tahanan Palestina yang Nyawanya Terancam Corona dengan Blokir Rekening dan Sita Gaji Mereka

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, media-media Israel pada hari Senin 20 April mengabarkan bahwa komandan militer Tepi Barat telah mengesahkan sebuah Undang-Undang (UU) baru. Berdasarkan UU ini, gaji para tahanan Palestina dianggap sebagai aset-aset yang harus diblokir.

Menurut laporan kantor berita SAFA yang dikutip dari Kanal 12 Israel, UU tersebut akan dijalankan mulai awal Mei nanti. Dengan adanya UU ini, bank-bank berwenang untuk menyita gaji para tahanan Palestina.

Beberapa waktu lalu, sebuah lembaga Zionis menyarankan agar rekening para tahanan di bank-bank Palestina ditutup.

Mantan Direktur Kejaksaan Militer Israel di Tepi Barat memperingatkan, jika bank-bank Palestina tetap membayarkan gaji para tahanan, mereka akan dianggap melakukan pelanggaran. Selain itu, bank-bank dan para pegawainya harus membayar denda.

Sebelum ini, Hamas telah memperingatkan konsekuensi yang harus ditanggung Rezim Zionis jika mereka mengabaikan nasib para tahanan Palestina.

Petinggi Hamas, Shakir Ammarah dalam statemennya menyatakan, Rezim Zionis sama sekali tidak mengindahkan imbauan internasional untuk membebaskan para tahanan Palestina.

Bahkan, kata Ammarah, Israel justru melipatgandakan problem rakyat Palestina dengan agresi, penangkapan, dan penyebaran rasa takut di tengah pandemi Corona ini.

“Para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel berada dalam kondisi mengenaskan dan diliputi ketakutan terhadap virus Corona,” tegas Ammarah.

Dia menuding Israel mengabaikan protokol-protokol medis terkait pencegahan Corona, padahal para tahanan Palestina membutuhkan langkah-langkah pengamanan khusus untuk menangkal virus tersebut.

“Israel tidak memedulikan kehidupan para tahanan. Dengan tindakan ini, Rezim Zionis berusaha untuk menambah penderitaan tahanan dan kekhawatiran para keluarga mereka,” tegasnya.

Menurut Ammarah, Rezim Zionis mengurung para tahanan yang dicurigai terpapar Corona di sel-sel soliter tanpa menerapkan protokol medis.

Israel disebut Ammarah sebagai “rezim rasis” yang hanya memikirkan kejahatan di kepalanya.

Baru-baru ini, media Palestina mengabarkan bahwa seorang tahanan yang baru dibebaskan dari penjara Ofer diketahui positif terinfeksi virus Corona.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *