Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Rezim ‘Sosiopat’ AS Kini Salahkan Rusia atas Krisis Pangan di Yaman

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Duta Besar AS untuk PBB menuduh Rusia menjadi penyebab memburuknya ketidakstabilan pangan di Yaman dan di tempat lain dengan meluncurkan operasi militer di Ukraina.

Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Yaman bahwa Program Pangan Dunia (WFP) telah mengidentifikasi negara termiskin di dunia Arab tersebut sebagai salah satu negara yang paling terpengaruh oleh kenaikan harga gandum dan kurangnya impor dari Ukraina.

Thomas-Greenfield menyebut masalah ini sebagai “contoh suram lain dari efek riak perang Rusia yang tidak beralasan, tidak adil, dan tidak berbudi yang terjadi di dunia yang paling rentan”.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky menolak tuduhan itu sebagai hasutan Washington dan mengatakan bahwa masalah utama adalah sanksi yang dijatuhkan AS yang telah “memotong pasokan dan rantai pasokan dari Rusia”.

“Faktor utama ketidakstabilan dan sumber masalah saat ini bukanlah operasi militer khusus Rusia di Ukraina, tetapi tindakan sanksi yang dikenakan pada negara kami yang berusaha untuk memotong pasokan apa pun dari Rusia dan rantai pasokan, selain pasokan yang negara-negara di Barat membutuhkan, dengan kata lain, energi,” kata Polyansky.

“Jika Anda benar-benar ingin membantu dunia menghindari krisis pangan, Anda harus mencabut sanksi yang Anda sendiri kenakan, sanksi yang memang Anda pilih, dan negara-negara miskin akan segera merasakan perbedaannya,” katanya. “Dan jika Anda tidak siap untuk melakukan itu, maka jangan terlibat dalam hasutan, dan jangan menyesatkan semua orang,” tambahnya.

Pertengkaran itu terjadi sehari setelah satuan tugas PBB memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa perang di Ukraina mengancam ekonomi banyak negara berkembang yang sekarang menghadapi biaya makanan dan energi yang lebih tinggi dan kondisi keuangan yang semakin sulit.

Sementara itu, Jurnalis Multipolarista, Benjamin Norton menyebut Thomas-Greenfield ‘Sosiopat’ atas tuduhannya yang tidak berdasar terhadap Rusia.

“Bayangkan menjadi sosiopat seperti Duta Besar AS untuk PBB, yang menuduh Rusia atas ketidakstabilan pangan di Yaman… sementara AS sejak 2015 membantu Arab Saudi mengebom lokasi produksi pangan Yaman dan dengan sengaja menciptakan kelaparan sebagai senjata. Kemunafikan ini menakjubkan.” – Benjamin Norton (@BenjaminNorton)

Tiga puluh enam negara bergantung pada Rusia dan Ukraina untuk lebih dari setengah impor gandum mereka, termasuk beberapa negara termiskin di dunia, kata laporan itu. Harga gandum dan jagung telah naik 30% sejak awal tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *