Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Rusia Jauhi Dollar, Euro dan SWIFT yang ‘Toxic’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia mengatakan akan menjauh dari Dolar, Euro dan SWIFT dalam hubungan komersial, ekonomi, dan investasi dengan mitra, karena mata uang ini telah menjadi “toxic”, kata Wakil Menteri Luar Negeri, Alexander Pankin.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kemerdekaan Rusia dan mengurangi ketergantungannya pada dunia luar karena negara itu telah terpukul keras oleh sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa sejak dimulanya operasi di Ukraina pada 24 Februari.

Pada Jumat, Rubel Rusia menguat ke level tertinggi dalam empat minggu terhadap Dolar dan Euro.

“Melawan tekanan geopolitik yang berkembang dari ‘Barat kolektif’, satu-satunya cara untuk menjamin hubungan perdagangan, ekonomi, dan investasi yang stabil antara Rusia dan mitranya adalah dengan menghindari penggunaan mata uang yang telah menjadi ‘toxic’, terutama Dolar AS dan Euro, dan beralih ke penyelesaian dalam alternatif yang dapat diterima, terutama dalam mata uang nasional,” kata Pankin dalam sebuah wawancara dengan TASS.

Dia mengatakan bahwa sistem keuangan global yang dibangun Washington saat ini terbukti “tidak sesuai dengan kondisi tatanan dunia multipolar dan pada dasarnya telah menjadi instrumen untuk mencapai tujuan politik satu kelompok negara”.

“Sangat jelas bahwa dalam kondisi saat ini Barat bermaksud untuk terus menyalahgunakan posisi istimewanya.”

Menurut Pankin, Bank Rusia secara aktif mengembangkan System for Transfer of Financial Messages (SPFS), saat negara tersebut mengucapkan selamat tinggal pada SWIFT, sebuah sistem yang digunakan oleh lebih dari 200 negara untuk pengiriman keuangan.

“Kami melanjutkan dari kebutuhan untuk transisi bertahap dari SWIFT ke mekanisme transfer informasi keuangan yang dilindungi dari tekanan eksternal, di mana kami secara aktif mengembangkan System for Transfer of Financial Messages (SPFS) dari Bank Rusia. Ini adalah keputusan yang dipaksakan, tetapi sepenuhnya alami dalam lingkungan di mana bank-bank Rusia dan klien mereka secara teratur menghadapi masalah dengan pembayaran internasional reguler.”

Sementara itu Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan “terus mendorong dan memperkuat program ekonomi khusus untuk memastikan stabilitas ekonomi Rusia”.

Iran telah mengumumkan boikot Dolar dalam perdagangannya dengan Rusia. Teheran dan Moskow sama-sama setuju untuk menerima mata uang nasional masing-masing.

Kremlin telah menyaksikan pemblokiran semua klien Rusia oleh sistem pembayaran kartu internasional terbesar. Pankin mengatakan itu “tidak masuk akal”. Sebagai gantinya, Moskow sedang melakukan negosiasi dengan negara-negara seperti Azerbaijan, China dan Mesir mengenai penggunaan sistem kartu pembayaran Mir.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *