Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Saat Fakta ‘Antre Normalisasi’ Rezim Monarki Runtuhkan Imajinasi Liar Soal ‘Aliansi Rahasia Iran-Israel’

Saat Fakta 'Antre Normalisasi' Rezim Monarki Runtuhkan Imajinasi Liar Soal 'Aliansi Rahasia Iran-Israel'

POROS PERLAWANAN – Media-media kolot Arab, terutama Saudi, berulang kali menyebarkan kebohongan bahwa “Iran dan Israel adalah dua sisi koin.” Keduanya diklaim “berkompromi secara diam-diam untuk menundukkan bangsa Arab, meski mereka berpura-pura saling memusuhi”.

Dilansir al-Alam, klaim-klaim ini bukan hanya dipublikasikan lalat-lalat siber Arab, tapi juga dikoarkan oleh orang-orang yang menyebut diri mereka “analis, pakar, akademisi, jurnalis, penulis, dan sebagainya”.

Selama bertahun-tahun lalu, orang-orang ini melalui satelit-satelit Saudi, Qatar, UEA, dan Bahrain mengaitkan kegagalan negara-negara Arab Teluk di pentas politik, ekonomi, dan militer dengan “aliansi rahasia Iran dan Israel”.

Imajinasi mereka begitu liar, sampai-sampai tindakan UEA dalam membeli senjata AS senilai ratusan milyar dolar disebut sebagai “bentuk kekhawatiran terhadap aliansi Iran-Israel”.

Setiap kali tanda-tanda konflik antara Iran dan Rezim Zionis mulai muncul, orang-orang ini berdoa kepada Tuhan agar “menyibukkan orang-orang zalim sesama mereka, sehingga kaum Muslim terlindung dari gangguan mereka”.

Ketika para pembela Republik Islam Iran dan Poros Perlawanan berusaha membongkar dusta klaim-kalm ini, mereka menjadi sasaran target perundungan media-media pro-Saudi dan rezim-rezim monarki Arab.

Namun hari ini, kebohongan, muslihat, dan pengkhianatan media-media ini terungkap, menyusul deklarasi normalisasi hubungan UEA dan Israel, juga bocornya kabar lawatan rahasia Benyamin Netanyahu dan Yossi Cohen ke UEA serta beberapa negara Arab Teluk lain, dan pernyataan petinggi AS bahwa Saudi, Bahrain, dan Oman berada dalam antrean untuk menjalin hubungan mesra dengan Rezim Zionis.

Terungkap pula omong kosong para “analis” al-Arabiya, al-Hadath, al-Jazeera, dan Sky News, yang selama ini mengaitkan Iran dan Poros Perlawanan dengan konspirasi dan persekutuan bersama Israel untuk menghadapi negara-negara Arab. Padahal, mereka sendiri tahu bahwa tudingan ini hanya pantas dialamatkan kepada para penguasa rezim monarki tersebut.

Untuk apa Iran mesti beraliansi dengan Israel untuk melawan rezim Saudi, UEA, Bahrain, dan selainnya? Memangnya apa bahaya rezim-rezim ini untuk Iran? Kenapa pula Israel harus “bersekutu dengan Iran” untuk menghadapi rezim-rezim yang pada dasarnya tunduk kepada Trump dan Netanyahu ini?

Tampaknya penguasa-penguasa Arab menyangka, bahwa kebohongan sebesar apa pun tetap akan dipercayai rakyat mereka. Namun kadang kala, kebohongan itu begitu keterlaluan, sehingga akhirnya akan sulit dipercaya dan pada akhirnya akan menyingkap kedok para pembuatnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *