Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Koalisi Saudi Jangan Berpikir untuk Sulut Perang lagi

Sanaa: Koalisi Saudi Jangan Berpikir untuk Sulut Perang lagi

POROS PERLAWANAN – Fars memberitakan bahwa Menhan Yaman, Muhammad al-Athifi dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yaman, Muhammad al-Ghamari kembali memperingatkan Koalisi Saudi agar tidak memikirkan opsi perang baru terhadap Yaman.

“Pergerakan terbaru Koalisi Saudi-UEA menunjukkan bahwa mereka adalah murni alat di tangan kekuatan-kekuatan imperialis demi bisa mewujudkan tujuan-tujuan mereka di Kawasan,” tegas al-Athifi dan al-Ghamari, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik al-Houthi.

Mengutip dari dua petinggi militer ini, al-Khabar al-Yemeni melaporkan bahwa Koalisi Saudi berpikir perdamaian adalah payung yang bisa mereka gunakan untuk melanjutkan perang dingin, mengaktifkan antek-antek mereka, meneruskan blokade, dan melakukan kejahatan atas bangsa Yaman di garis perbatasan.

“Perang adalah jalan menuju perdamaian. Begitu musuh merasa bahwa keamanannya dalam bahaya, ia akan langsung bergerak ke arah perdamaian, meski berlawanan dengan kehendak hatinya. Pasukan Yaman akan memotong tiap tangan yang akan mengusik kedaulatan negara ini,” tandas keduanya.

Di tengah ancaman Otoritas Yaman dan dalam kondisi gencatan senjata sementara antara Sanaa dan Riyadh, terjadi sebuah peristiwa yang terjadi pertama kali sejak 2015. Peristiwa itu adalah kedatangan delegasi Kementerian Haji dan Umrah Yaman untuk melaksanakan ibadah haji di Saudi.

Delegasi ini mencakup Wakil Menteri Haji dan Umrah Yaman, Fuad Naji, Staf Bidang Haji dan Umrah Abdurrahman al-Naami, Dirjen Haji dan Umrah Ali Ali Juail, dan Ketua Komite Militer Khusus Perundingan Yaman, Yahya Abdullah al-Razami. Di antara mereka juga terdapat sejumlah ulama Yaman dan sesepuh suku-suku.

Dalam statemen gabungan disebutkan, ”Apa yang terjadi di medan-medan tempur selama 8 tahun terakhir tidak akan sama dengan apa yang terjadi di masa mendatang. Koalisi harus menganggap serius peringatan dari Pemimpin Ansharullah, sebab penyimpangan dari isi ucapan-ucapannya sama saja seperti deklarasi perang.”

“Kesabaran kami tidak berlangsung lama dan kami percaya kepada diri kami sendiri. Sebagaimana kami siap berdamai, kami juga siap untuk berperang. Kami siap untuk segala kemungkinan,” pungkas al-Athifi dan al-Ghamari.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *