Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat Yaman

Sanaa: Washington Tak Bisa Tipu Kami, Perang Yaman Sepenuhnya Proyek AS

Sanaa: Washington Tak Bisa Tipu Kami, Perang Yaman Sepenuhnya Proyek AS

POROS PERLAWANAN – Kemenlu Yaman pada Sabtu 16 Juli merilis statemen sebagai tanggapan terhadap kunjungan Presiden AS, Joe Biden ke Timteng.

Dilansir Fars, Kemenlu Yaman dalam statemennya menyebut kunjungan itu dalam rangka menciptakan atmosfer regional yang menguntungkan Rezim Zionis.

Al-Masirah melaporkan, dalam statemen itu dinyatakan bahwa tindakan semena-mena di Yaman, mulai dari blokade, pembantaian, dan penghancuran adalah tanda-tanda bahwa perang Yaman merupakan proyek AS sepenuhnya.

Menurut Kemenlu Yaman, pernyataan Biden tentang nilai dan HAM murni bertujuan untuk memprovokasi emosi bangsa Yaman, yang praktis tidak akan mengubah kebijakan AS sama sekali.

“Pemerintah AS tidak memiliki ketulusan dan tidak bisa melanjutkan penipuan terhadap rakyat Yaman dan Umat Islam. Setiap pertemuan atau aktivitas dari pihak AS yang melanggar hak bangsa Kawasan, terutama bangsa Palestina, harus ditentang dan dikecam,” tegas Kemenlu Yaman.

Kunjungan Biden ke Timteng, kata Kemenlu Yaman, adalah bagian dari proyek AS di Kawasan untuk menciptakan atmosfer demi kepentingan Israel, sehingga para penentang Rezim Zionis yang justru akan dikesankan sebagai musuh Kawasan, alih-alih Tel Aviv.

Di lain pihak, Pemerintah Yaman yang dipimpin Abdulaziz Saleh bin Habtour dalam statemennya meminta bangsa-bangsa Arab dan Islam untuk menolak semua aspek normalisasi dengan Musuh Zionis, yang merupakan tujuan dari lawatan Presiden AS ke Kawasan.

Kunjungan Biden disebut bertujuan untuk mengacaukan keamanan negara-negara demi melindungi Rezim Penjajah, serta mencabut hak, kemerdekaan, dan stabilitas negara-negara dunia.

Pemerintah Yaman menilai, mukadimah normalisasi yang dilakukan Saudi dan Israel hanya demi mewujudkan kepentingan Tel Aviv dan menargetkan keamanan serta stabilitas Umat Islam.

Pemerintah Sanaa meminta dari bangsa Kawasan untuk menghadapi bahaya normalisasi dengan rasa tanggung jawab, juga melawan tindakan Pemerintah Saudi dan selainnya yang tunduk di hadapan Rezim Zionis.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *