Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Satu Lagi Komandan Pasukan Komando Israel Tewas di Gaza

Satu Lagi Komandan Pasukan Komando Israel Tewas di Gaza

POROS PERLAWANAN– Militer Israel (IDF) pada Sabtu malam 9 Maret mengumumkan, seorang perwira dari Pasukan Komando Israel berpangkat mayor tewas dalam pertempuran di Gaza.

Diberitakan Fars, Brigade al-Qassam pada hari Jumat lalu mengumumkan, para pejuang Palestina menyergap sekelompok serdadu Israel berjumlah 6 orang dari Pasukan Infanteri IDF. Mereka disergap di dalam sebuah bangunan di utara Khan Younis dan tewas setelah bertempur dari jarak dekat.

Sayap militer Hamas ini menambahkan, para penembak jitu al-Qassam juga telah menewaskan seorang perwira Israel di timur Beit Hanoun di utara Gaza.

Brigade al-Qassam juga mengumumkan telah menyerang sebuah markas komando Rezim Zionis di kawasan tersebut dengan sebuah drone dan 2 rudal antipersonil.

Sebelum ini,  media-media Zionis telah membunyikan lonceng bahaya bagi Militer Israel (IDF), yaitu banyaknya panglima-panglima IDF yang tewas di medan perang Gaza.

Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa IDF tengah kehilangan sejumlah besar panglima dan serdadunya. Selain itu, ribuan serdadu Israel juga mengalami luka-luka, sampai dikatakan bahwa di akhir tahun 2024, Israel akan memiliki 12 ribu serdadu cacat atau invalid.

Yedioth Ahronoth menambahkan bahwa perlu ada mobilisasi umum untuk memperkuat barisan IDF.

Analis Yedioth Ahronoth, Ronen Bergman mengatakan, ”Israel telah kehilangan semua sarana perundingan dan penanganan di hadapan keteguhan Hamas serta bangsa Palestina.”

Harian Zionis ini menyinggung kondisi goyah Tel Aviv dan menyatakan secara ringkas bisa dikatakan bahwa IDF terjebak di Gaza, para serdadu sudah kelelahan, dan opini publik Israel tenggelam dalam informasi dusta dan keliru.

Seorang jenderal senior Israel Yitzhak Barik juga mengungkit besarnya kerugian yang diderita IDF. Ia berpendapat bahwa tiadanya langkah pengamanan saat memasuki rumah-rumah warga Palestina di Gaza menyebabkan para serdadu Israel tewas atau terluka secara berkelompok.

“IDF masuk (Gaza) tanpa operasi yang sudah dirancang sebelumnya. Hal ini menciptakan situasi kebingungan sehingga masing-masing Unit di IDF yang memutuskan sendiri cara untuk memasuki rumah para tersangka,” kata Barik dalam sebuah wawancara radio, dilansir al-Alam.

Barik menyebut hal ini sebagai skandal memalukan yang belum pernah terjadi sebelumnya di perang-perang Israel. Ia juga menyatakan fenomena ini sebagai kecerobohan total dalam kedisiplinan operasional. Menurutnya, dalam setiap perang yang terjadi, para komandan pasukan mengambil keputusan spontan, individual, dan tidak terkoordinasi. Mereka terpisah dari para bawahan sehingga menyebabkan tiap orang berbuat sesuka hatinya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *