Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Tak Ada Atasan-Bawahan di Poros Perlawanan, Semuanya Manusia Mulia yang Ingin Raih Kemenangan

Sayyid Nasrallah: Tidak Ada Bawahan yang Terima Perintah dari Atasan dalam Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN– Dalam peringatan tahun ke-4 gugurnya Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, Sayyid Hasan Nasrallah mengucapkan belasungkawa atas syahadah petinggi IRGC Razi Mousavi dan Wakil Ketua Politik Hamas Saleh al-Arouri.

Ia juga menyatakan duka cita kepada para keluarga syuhada peziarah Syahid Soleimani yang gugur dalam aksi teror sekitar Taman Makam Syuhada Kerman.

“Syuhada di Kerman hari ini megingatkan kita kepada ucapan Imam (Ali) Khamenei yang mengatakan bahwa tampaknya Israel lebih takut kepada Soleimani yang syahid ketimbang saat ia masih hidup. Kini kita melihat Syahid Soleimani di semua medan di wajah para pejuang kita, air mata anak-anak, dan kesabaran para wanita,” kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

“Jalan Syahid Soleimani adalah mendukung gerakan-gerakan Perlawanan dan memfasilitasi mereka dengan senjata dan pengalaman. Salah satu tanda besar ketulusan dalam tindakan Hajj Qassem adalah upayanya agar faksi-faksi Perlawanan mampu berswasembada.”

“Poros Perlawanan baru dibuat dalam tahun-tahun terakhir dan belum ada di masa-masa lalu. Hajj Qassem adalah orang terpenting yang mempersiapkan lahan koordinasi dan kerja sama faksi-faksi Poros Perlawanan. Ia bersikeras agar faksi-faksi Perlawanan saling berhubungan langsung. Poros Perlawanan tidak seperti kelompok-kelompok lain yang dipimpin seorang ketua dan menerima perintah darinya. Ini adalah Poros yang disatukan oleh sebuah strategi dan pandangan strategis yang jelas.”

“Tiap faksi Perlawanan bertindak sesuai keputusannya, membuat sebuah front di hadapan musuh dengan keinginannya atau memutuskan untuk menghentikan sebuah front. Tidak ada bawahan dalam Poros Perlawanan. Semua adalah manusia-manusia mulia yang meraih kemenangan bagi umat mereka. Ini model eksklusif dalam sejarah manusia. Hajj Qassem loyal kepada pekerjaan, jalan, dan budaya ini. Dirinya bukan hanya tidak dipengaruhi hawa nafsu, tapi semua pikirannya adalah demi Islam dan orang tertindas. Sebab itu, jalan faksi-faksi ini adalah jalan kemenangan,” tegasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *