Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

SHN Tegaskan Pentingnya Kehadiran Hizbullah di Pemerintahan dan Parlemen Lebanon

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah telah menggarisbawahi perlunya kehadiran gerakan perlawanan di pemerintah dan parlemen Lebanon.

Dalam pertemuan dengan beberapa anggota Hizbullah pada hari Rabu, ia menjelaskan alasan mengapa Hizbullah mencalonkan diri dalam pemilihan umum 1992 dan 2005, dengan mengatakan bahwa partisipasi itu ditujukan untuk mendukung perlawanan.

Mengacu pada pemilihan parlemen mendatang yang dijadwalkan pada 15 Mei, Nasrallah menekankan bahwa “pertempuran Hizbullah dalam pemilihan adalah pertarungan sekutunya” dan bahwa kelompok perlawanan akan bekerja untuk keberhasilan kandidat sekutunya seperti halnya untuk kandidatnya sendiri, menurut situs berita Al-Nashra.

“Pengalaman menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak bisa absen di pemerintahan mana pun… Oleh karena itu, kehadiran kita di pemerintahan dan parlemen sangat penting untuk mendukung perlawanan, bahkan jika kita mungkin berada di pemerintahan yang kepalanya adalah lawan dan bahkan jika kita dituduh mendampingi koruptor,” imbuhnya.

Pemimpin Hizbullah juga menggambarkan pemilihan Mei sebagai salah satu pertempuran politik yang paling penting dan berbahaya, yang hasilnya akan menentukan nasib pertempuran lainnya, menyerukan kewaspadaan sampai pengumuman hasil.

“Tujuannya bukan kemenangan kandidat Hizbullah, tetapi untuk mencapai hasil untuk memperkuat posisi sekutu kami. Kami ingin semua sekutu kami berhasil bersama kami.”

Sejak akhir 2019, Lebanon telah terperosok dalam krisis keuangan mendalam yang telah menyebabkan pound Lebanon kehilangan sekitar 90 persen nilainya terhadap dolar AS dan menyebabkan sistem perbankannya runtuh, menjerumuskan sebagian besar orang Lebanon ke dalam kemiskinan.

Krisis ekonomi dan keuangan sebagian besar terkait dengan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Lebanon serta intervensi asing dalam urusan dalam negeri negara Arab itu.

Terlepas dari situasi ekonomi yang mengerikan, pejabat Hizbullah tidak mengharapkan pemilihan Mei menghasilkan hasil yang jauh berbeda dari 2018, ketika kelompok perlawanan dan sekutunya memenangkan mayoritas kursi di parlemen.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *