Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Singgung Obral Ancaman Konyol Israel, Atwan: Iran Kuat dan Tak Buru-buru Raih Kesepakatan Nuklir

Singgung Obral Ancaman Konyol Israel, Atwan: Iran Kuat dan Tak Buru-buru Raih Kesepakatan Nuklir

POROS PERLAWANAN – Siapa pun yang menyimak statemen dan ancaman Israel terhadap perundingan di Wina, akan tahu bahwa obral ancaman ini dilatar belakangi kekhawatiran dan kepanikan, bukan kekuatan dan kepercayaan diri Rezim Zionis.

“Sejak tahun 2017, Israel kerap melontarkan ancaman-ancaman semacam ini, terutama setelah keluarnya AS dari JCPOA atas tekanan Benyamin Netanyahu. Meski sebagian dari petinggi Israel akhirnya menyesali keputusan tersebut,” tulis Abdel Bari Atwan, dikutip Fars dari Rai al-Youm.

“Jika negara-negara seperti China, Rusia, AS, atau bahkan Inggris dan Prancis mengumbar ancaman, ini bisa dipahami. Namun jika Iran diancam oleh sebuah rezim yang tak kuasa membendung rudal-rudal lokal Gaza dan Menteri Perangnya segera mengemis bantuan dari AS, ini adalah hal konyol,” lanjut Atwan.

Menurutnya, Presiden AS enggan mengundang Bennett ke Washington, bahkan berbicara dengannya meski via telepon. Joe Biden hanya mengirim Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan ke Tel Aviv untuk memberitahu bahwa Washington sama sekali tidak mendukung serangan apa pun ke Iran. AS lebih memprioritaskan konfrontasi yang lebih penting, seperti di timur Asia (Taiwan) dan tengah Eropa (Ukraina), dan sama sekali tidak peduli pada sikap kekanakan Israel.

Atwan menyatakan, lembaga-lembaga militer Israel menyimpulkan bahwa “Iran kuat dan tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan nuklir. Sebab itu, Iran menolak untuk mengalah terkait tuntutan sahnya soal pemberian ganti rugi, pencabutan sanksi, dan adanya jaminan (bahwa AS tidak keluar lagi dari JCPOA). Satu-satunya pilihan bagi Israel adalah berkompromi dengan kesepakatan baru.”

Baik kesepakatan tercapai maupun tidak, tulis Atwan, Iran “adalah pemenang terbesar”. Sebab Iran memiliki gudang senjata yang berisi rudal-rudal presisi, drone-drone modern, dan pengalaman berlimpah di bidang nuklir. Lebih penting dari itu, Iran memiliki pengaruh regional berkat dukungan Poros Perlawanan.

“Rezim Zionis sampai kepada kesimpulan bahwa ia tak bisa mencegah tercapainya kesepakatan nuklir, juga tak mampu memaksakan tuntutannya terhadap 6 negara yang terlibat dalam perundingan, sebab senjata nuklir Iran bukanlah ancaman eksistensional bagi negara-negara ini.”

“Sebab itu, para petinggi Israel tahu benar bahwa hal maksimal yang bisa mereka lakukan adalah meminimalkan perseteruan dengan Pemerintah AS dan menerima kompensasi sebanyak mungkin dengan peralatan militer demi membuang kekhawatiran keamanan dan militernya. Namun tetap saja mustahil Israel menyerang Iran. Jika Rezim Zionis nekat melakukannya, akibatnya akan sangat buruk dan menyakitkan,” pungkas Atwan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *