Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Spekulasi Institut AS: Iran akan Belanja Senjata dari Rusia

Spekulasi Institut AS: Iran akan Belanja Senjata dari Rusia

POROS PERLAWANAN – Institut AS Atlantic Council (AC) dalam laporannya membahas kunjungan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri ke Moskow di pertengahan Oktober lalu, juga pertemuannya dengan Menhan Rusia, Sergey Shoigu.

Dilansir Fars, institut AS ini pun berspekulasi bahwa Iran mungkin akan membeli alutsista dari Rusia. Menurut AC, Iran kerap berpaling ke Rusia untuk senjata-senjata yang tak bisa diproduksinya sendiri. Di antaranya adalah sistem pertahanan rudal darat ke udara S-300.

Selain itu, Iran juga pernah membeli kapal selam Kilo-classs, tank T-72, kendaraan lapis baja infanteri BMP-2, helikopter Mi-17, dan berbagai sistem antitank.

Pembelian terbesar senjata dari Rusia dilakukan Iran di tahun 1990, yaitu saat Teheran merekonstruksi Angkatan Bersenjatanya usai perang versus Irak.

Ada beberapa alasan kenapa Rusia saat ini adalah penyuplai senjata yang cocok untuk Iran. Salah satunya, Rusia tidak memberlakukan sanksi apa pun atas Iran yang mencegah mayoritas negara Barat menjual senjatanya kepada Teheran.

Keuntungan lainnya adalah biaya yang relatif rendah untuk membeli dan merawat alutsista buatan Rusia. Sebagai contoh, sebuah tank Leopard buatan Jerman berharga sekitar 10 juta dolar. Sementara harga satu unit tank T-14 Armata buatan Rusia hanya 4 juta dolar.

Di saat ini, bagi Iran yang masih menggunakan versi lama T-72, ini adalah sebuah upgrade logis, karena baik pengguna atau kru pemelihara hanya butuh waktu sebentar untuk belajar mengoperasikannya.

Keuntungan penting ketiga bagi Iran adalah UU Rusia tidak mengharuskan korporasi-korporasi pembuat senjata untuk memberikan laporan soal ekspor senjata. Dengan kata lain, aspek kerahasiaan tetap terjaga. Hal ini selaras dengan prioritas Iran soal keamanan dan pertahanan.

Bagheri dalam lawatannya ke Rusia menyatakan, Teheran menaruh minat terhadap jet tempur, jet latih, dan helikopter tempur Rusia.

Menurut AC, fokus Iran kepada alutsista udara bisa dipahami. Meski Iran tengah mengembangkan rudal balistik dan berbagai tipe drone, namun armada konvensional masih berperan penting dalam perang modern.

“Jet-jet multifungsi baru dan sistem pertahanan udara yang diperkuat akan sangat vital bagi Iran dalam skenario perangnya yang paling mungkin terjadi, yaitu menghadapi serangan udara Israel ke fasilitas nuklirnya. Serangan darat sangat tidak mungkin bagi Israel. Sebaliknya, Angkatan Darat Iran saat ini justru punya kemampuan memadai untuk melancarkan operasi di Irak, Afghanistan, dan Kurdistan Iran”, tulis AC.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *