Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Suku-suku Ma’rib Putuskan Gabung Ansharullah untuk Usir Agresor Saudi-UEA

Suku-suku Ma’rib Putuskan Gabung Ansharullah untuk Usir Agresor Saudi-UEA

POROS PERLAWANAN – Berbarengan dengan tekanan internasional untuk mencegah pembebasan kota Ma’rib, proses partisipasi praktis suku-suku di Provinsi Ma’rib dalam operasi militer Tentara Yaman telah dimulai.

Dikutip Fars dari al-Akhbar, Pemerintah Sanaa berupaya untuk menggulung Pasukan Mansour Hadi dan mempercepat proses ini melalui perundingan dengan suku-suku Ubaidah, Murad, dan Jahm. Dalam beberapa hari terakhir, Sanaa telah meneken perjanjian dengan para tetua Suku Ubaidah.

Partai al-Islah, yang berafiliasi kepada Ikhwan al-Muslimin, baru-baru ini telah mengadakan pertemuan dengan para suku sekutunya.

Merespons pertemuan tersebut, sejumlah tetua Ma’rib, yang baru-baru ini bergabung dengan Ansharullah, juga melakukan pertemuan di Sanaa.

Para tetua ini menekankan pentingnya pembebasan Ma’rib dari cengkeraman para teroris.

Para teroris ini dibawa dari luar Ma’rib dan dipindahkan ke sana untuk melindungi kepentingan para majikan mereka.

Seorang tetua Suku Jahm, Naji al-Mishri mengatakan, rakyat dan para pemimpin Yaman telah membulatkan tekad untuk membebaskan Ma’rib, kendati Koalisi Saudi bersuara lantang demi menghalangi mereka.

“Putra-putra Ma’rib akan membebaskan kota ini. Siapa pun dari penduduk Provinsi ini yang berada di barisan milisi al-Islah, hendaknya berhenti bertempur,” kata al-Mishri.

Menurutnya, milisi al-Islah telah menjarah harta kekayaan Ma’rib dan membunuhi putra-putra kota tersebut. Di lain pihak, para milisi itu mengesankan kepada dunia internasional bahwa para pembebas Ma’rib adalah “agresor”.

“Sejak kita lahir, belum pernah terdengar ada hukum dan tradisi dunia yang melarang seseorang membebaskan negerinya. Tudingan dan fitnah tidak akan menghalangi pembebasan Provinsi kita dari para penjajah,” tegas al-Mishri.

Ia menegaskan, Ma’rib bukan negara bagian AS, atau provinsi milik Inggris. Al-Mishri menandaskan bahwa pembebasan Ma’rib akan terus berlanjut.

Salah seorang tetua Suku al-Jadaan, Nasir al-Aqra’ mengatakan, ”Operasi ini hanya bertujuan untuk mengusir agresor dan tidak menargetkan putra-putra Ma’rib.”

Ditujukan kepada penduduk Ma’rib yang berada di barisan Koalisi, al-Aqra’ berkata, ”Adalah aib bagi kita jika Ma’rib dijadikan tempat untuk memuluskan proyek AS dan Inggris.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *