Loading

Ketik untuk mencari

Profil

Syahid Dr. Fathi Shaqaqi, Pendiri Kelompok Pejuang Palestina “Jihad Islami”

Profil Syahid Dr. Fathi Shaqaqi

Seiring kemenangan Revolusi Islam Iran, Shaqaqi merilis sebuah buku berjudul “Khomeini: Solusi dan Alternatif Islam” pada tanggal 16 Februari 1979. Itu adalah buku berbahasa Arab pertama tentang Revolusi Islam Iran yang dirilis dalam skala global.

Menurut Muhammad Abu Jihad (seorang petinggi Jihad Islam), 10 ribu eksemplar buku itu habis terjual pada malam pertama, sehingga harus dicetak ulang.

Aparat keamanan Mesir mengeluarkan surat penangkapan Shaqaqi pada 20 Juli 1979 karena mencetak buku tersebut. Dia dibawa ke penjara al-Qalaah dan mengalami penyiksaan di sana. Shaqaqi juga diburu Pemerintah Mesir atas sejumlah aktivitas Islam-politiknya di negara itu.

Profil Syahid Dr. Fathi Shaqaqi

Akhirnya, setelah ditahan beberapa bulan, dia diusir dari Mesir karena mendirikan kelompok Jihad Islam. Dia tiba di Palestina pada 1 November 1981.
Sepulangnya ke Palestina, Shaqaqi segera membentuk sel-sel Jihad Islam di seluruh Tanah Terjajah, terutama Gaza dan Tepi Barat. Dia juga membina kader-kader baru serta membuat pasukan militer untuk gerakan.

Akhirnya, aktivitas politik Shaqaqi pun menarik perhatian Rezim Zionis.

Saat bekerja di rumah sakit Victoria di Quds, dokter muda ini ditangkap pada 1983 atas tuduhan mendirikan Jihad Islam. Shaqaqi lalu dipenjara selama 11 bulan.

Syahid Dr. Fathi Shaqaqi

Pada tahun 1986, ia dijatuhi hukuman penjara 4 tahun dan 5 tahun penjara bersyarat, lantaran dituduh memprovokasi rakyat untuk melawan Rezim Zionis dan mendistribusikan senjata ke Gaza.

Ketika Israel tahu bahwa Shaqaqi masih tetap memimpin rakyat Palestina dari dalam penjara, mereka mengasingkannya bersama sejumlah temannya-sebelum masa hukumannya berakhir-ke selatan Lebanon pada tanggal 1 Agustus 1988. Instruksi pengusiran Shaqaqi dikeluarkan sendiri oleh Yitzhak Rabin, Menteri Pertahanan Israel saat itu.

Pada tahun 1995, Shaqaqi pergi ke Libya menggunakan paspor palsu atas nama “Ibrahim Shawish.” Tujuannya adalah untuk bertemu Muammar Qadhafi guna membicarakan kondisi pengungsi Palestina di perbatasan Mesir dan Libya. Namun, karena Libya dikenai blokade udara, Shaqaqi terpaksa pergi ke Malta menggunakan kapal.

Syahid Dr. Fathi Shaqaqi

Akhirnya, pada hari Kamis pukul satu siang (26 Oktober 1995), Shaqaqi diteror agen-agen Mossad saat kembali ke hotel dan meraih derajat syahadah. (Dirangkum dari berbagai sumber)

Tags:

3 Komentar

  1. Anis Nufauzi April 10, 2020

    Berita yang penuh pembaharuan dan sangat memotivasi…..Tooopppp

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *