Tanker Bensin Iran Kembali Melaju ke Venezuela Sekaligus Angkut Perangkat Rekonstruksi Penyulingan Minyaknya
POROS PERLAWANAN – Mengutip dari sejumlah sumber, Reuters menyatakan bahwa kemungkinan Iran akan mengirim 2 hingga 3 muatan bensin per bulan ke Venezuela.
Dilansir Fars, Iran sejak April telah mengirim 5 kapal tanker yang memuat total 1,5 juta barel bensin ke Venezuela. Kiriman BBM tersebut sedikit mengurangi antrean panjang warga Venezuela di pom-pom bensin.
Pemerintahan Donald Trump, yang bernafsu menghentikan perdagangan energi Iran, sekaligus menggulingkan Nicolas Maduro, berkali-kali mengumbar ancaman. Washington memberi peringatan kepada pelabuhan-pelabuhan, korporasi pelayaran, dan pihak asuransi agar tidak memfasilitasi tanker-tanker Iran.
Namun menurut 5 sumber dagang dan industri yang dekat dengan Kementerian Minyak Iran, Teheran disebut-sebut akan kembali mengirim BBM ke Venezuela.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Washington tidak akan membiarkan intervensi atau pelanggaran sanksi atas Venezuela. Tapi dia tidak menjelaskan apa langkah yang akan diambil AS.
“Komunitas dagang internasional harus menyadari risiko hukum dari segala bentuk transaksi dengan Rezim Maduro,” ujarnya.
Setelah menjadi importir bensin selama beberapa dekade, Iran tahun lalu mengumumkan telah mencapai swasembada produksi bensin. Iran juga telah membuka fase ketiga penyulingan minyak Bintang Teluk Persia dengan kapasitas 350 ribu barel per hari di Bandar Abbas.
Menurut salah satu sumber, tiap bulan kelebihan bensin Iran mencapai 15 hingga 20 muatan. Iran tiap bulan juga hanya mengirim 5 muatan ke Asia dan Afrika. Dengan demikian, Venezuela adalah satu-satunya opsi untuk menjadi destinasi pengiriman kelebihan bensin tersebut.
Teheran juga akan membantu Caracas dalam merekonstruksi penyulingan minyak Venezuela, yang sebelum vakum bisa memproduksi 1,3 juta barel minyak per hari.
Berdasarkan laporan situs Tanker Trackers, kapal tanker berbendera Iran tengah menuju Venezuela. Selain memuat BBM, tanker bernama Golsan itu juga membawa perangkat penyulingan.
Tak seperti kebanyakan tanker Iran yang mematikan sistem AIS (Automatic Identification System) guna menghindari sanksi AS, 5 tanker Iran yang sebelum ini pergi ke Venezuela tidak mematikan sistem tersebut sama sekali.