Loading

Ketik untuk mencari

Iran Palestina

Tel Aviv Tempuh Segala Cara demi Hambat Proses Perundingan Wina

Tel Aviv Tempuh Segala Cara demi Hambat Proses Perundingan Wina

POROS PERLAWANAN – Pertemuan Komisi Gabungan JCPOA dimulai pada Senin 29 November kemarin di Ibu Kota Austria, yang dihadiri oleh delegasi-delegasi anggota utama JCPOA, yaitu Iran dan 4+1 (Jerman, Inggris, Prancis, Rusia, dan China), serta Koordinator Uni Eropa.

Dilansir Fars, sebelum pertemuan dimulai, Israel telah mencoba menekan negara-negara besar dalam perundingan, dengan harapan bisa memaksa mereka untuk menjadikan pembekuan proses pengayaan uranium Iran sebagai syarat perundingan.

Delegasi AS juga hadir dalam pertemuan kemarin. Namun mereka tidak melakukan pertemuan langsung sama sekali dengan Delegasi Iran.

Kanal 11 KAN Israel pada Minggu malam mengutip seorang pejabat Eropa yang mengatakan, ”Seiring berlalunya hari demi hari, perundingan dengan Iran, juga peluang untuk meraih sebuah kesepakatan, menjadi kian rumit.”

Stasiun televisi Israel ini secara terbuka menyatakan, Pemerintahan Naftali Bennett bukan hanya berusaha mencegah AS kembali ke JCPOA, tapi juga melakukan berbagai upaya diplomatik demi menghalangi tercapainya sebuah kesepakatan sementara atau periodik dalam Perundingan Wina.

Kanal 11 KAN lalu menyinggung suara-suara di Pemerintahan Biden, yang menyerukan pentingnya mencapai sebuah kesepakatan sementara untuk membuat Teheran menunda program-program nuklirnya.

Situs berita Arab48 menulis, ”Para diplomat Barat meyakini, meski negara-negara Barat menganggap bahwa Perundingan Wina saat ini adalah putaran ke-7, yang dimulai sejak April lalu, namun tampaknya Iran menyikapi perundingan saat ini sebagai putaran pertama.”

KAN 11 memberitakan bahwa sebagian besar anggota Delegasi Iran adalah para pakar ekonomi. Kanal ini menganalisis bahwa tampaknya Teheran berniat memfokuskan perundingan untuk mencabut sanksi, sementara pembahasan tentang pengawasan atas situs-situs nuklir akan diminimalkan.

Menlu Israel, Yair Lapid dikabarkan telah terbang ke Eropa pada Minggu 28 November untuk menemui pejabat Inggris dan Prancis sebelum Perundingan Wina dimulai. Dia direncanakan menemui PM Inggris, Boris Johnson dan Menlu Inggris, Liz Truss di London. Sementara pada Selasa dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Sebelumnya, Bennett sudah mengutarakan kekhawatiran Tel Aviv atas kecenderungan Barat untuk mencabut sanksi dan memberi peluang masuknya miliaran dolar ke Iran sebagai imbalan untuk “pembatasan-pembatasan program nuklir yang tidak memadai”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *