Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Terungkap! Peran dan Pengaruh Dominan Militer Israel di Balik Watak Rasis dan Sikap Brutal Polisi AS

POROS PERLAWANAN – Amnesty International mengungkapkan fakta bahwa anggota kepolisian dari seluruh wilayah Amerika Serikat secara mengejutkan menerima pelatihan dari pasukan dan dinas Israel. Fakta ini menjadi peringatan bahwa hari-hari ini, kekerasan yang dilakukan oleh penegak hukum Amerika semakin mengimbangi kebrutalan Israel.

Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris tersebut mengatakan bahwa anggota kepolisian Amerika, melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan untuk menerima pelatihan atau telah dilatih di Amerika Serikat oleh pasukan Israel.

Dikatakan bahwa polisi, militer, dan dinas intelijen Israel telah memberikan pelatihan kepada pasukan Amerika tentang masalah-masalah seperti “kontrol massa, penggunaan kekuatan, dan pengawasan.”

Menurut keterangan Amnesty International, anggota kepolisian dari hampir semua negara bagian menerima pelatihan tersebut, termasuk anggota dari Baltimore, Florida, New Jersey, Pennsylvania, Arizona, Arizona, Connecticut, New York, Massachusetts, North Carolina, Georgia, negara bagian Washington serta kepolisian DC Capitol.

Selain mereka yang bepergian ke Wilayah Pendudukan Israel untuk menerima pelatihan, “ribuan lainnya telah menerima pelatihan dari para pejabat Israel di AS,” kata Amnesty.

Amnesty International kemudian menjelaskan bahwa pelatihan ini dibiayai melalui pajak negara Amerika Serikat atau didanai secara pribadi, salah satunya oleh organisasi internasional sayap kanan Yahudi, Anti-Defamation League.

Organisasi HAM tersebut menyayangkan bahwa pelatihan itu menyerahkan polisi AS “di tangan militer, keamanan, dan sistem kepolisian [Israel] yang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun.”

Amnesty memperingatkan bahwa pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kepolisian AS kini telah menjadi “pelanggaran serupa dengan (yang dilakukan) pejabat militer, keamanan dan polisi Israel.”

Pernyataan tersebut merujuk pada beberapa kekejaman yang dilakukan pasukan Israel, seperti eksekusi di luar hukum dan pembunuhan tidak sah lainnya, perlakuan buruk dan penyiksaan bahkan terhadap anak-anak, penindasan kebebasan berekspresi dan berserikat, dan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa damai.

Amnesty menyarankan polisi AS justru seharusnya dilatih tentang teknik de-eskalasi, cara menangani warga negara yang mengalami gangguan mental atau sakit, dan bagaimana merespons protes atau aksi damai secara tepat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *