Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tolak Kushner Temui Petinggi Hamas, Haniyeh: Pantang Kami Tandatangani Cek Kekalahan

Tolak Kushner Temui Petinggi Hamas, Haniyeh: Pantang Kami Tandatangani Cek Kekalahan

POROS PERLAWANAN – Ketua Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan, menantu sekaligus Penasihat Donald Trump, Jared Kushner baru-baru ini pernah meminta bertemu para petinggi Hamas.

Dilansir Fars, hal ini disampaikan Haniyeh dalam sebuah program dokumenter yang disiarkan stasiun televisi al-Jazeera.

Ia menjelaskan, beberapa bulan setelah deklarasi Kesepakatan Abad Ini, Kushner melalui sejumlah perantara mengirim pesan kepada Hamas. Kushner mengaku siap menemui Hamas di Ibu Kota Arab atau Eropa mana pun, untuk berbicara soal perkembangan Palestina, terutama Gaza.

Menurut Haniyeh, Hamas siap berunding dengan AS atau siapa pun, kecuali Rezim Zionis. Meski begitu, katanya, Hamas tahu bahwa perundingan ini beracun, sebab berkaitan dengan Kesepakatan Abad Ini, persenjataan Poros Perlawanan, dan pembentukan Pemerintah Palestina di Tepi Barat.

“Kesimpulan ini membuat kami menolak permintaan Kushner. Dalam periode saat ini, kami menentang perundingan apa pun, baik di bawah atau atas meja,” tegasnya.

Dokumenter al-Jazeera, yang berkaitan dengan persenjataan Poros Perlawanan di Gaza, juga mengutip statemen dari sejumlah tokoh non-Palestina.

Redaktur Middle East Eye, David Hearst, dalam dokumenter ini menyinggung kemampuan rudal Hamas dan kelompok pejuang Palestina lain. Hearst mengatakan, ia tidak menyaksikan tanda-tanda penduduk Gaza tertekan oleh blokade ketat, kelaparan, tiadanya listrik, dan serangan Israel. Ini berarti bahwa Kesepakatan Abad Ini telah gagal.

Haniyeh juga membeberkan upaya Israel untuk melucuti senjata Poros Perlawanan di Gaza. Menurutnya, Rezim Zionis di tengah perang tahun 2009 mengirim sejumlah pesan melalui perantara kepada Poros Perlawanan.

“Pesan Israel adalah agar kami menghentikan serangan rudal dan roket, menghancurkan terowongan, dan memaksa semua kelompok pejuang Gaza untuk menghentikan konfrontasi hingga 15 tahun. Jika tidak, Israel mengancam akan menduduki Gaza lagi. Jawaban kami adalah ‘kami tidak akan menandatangani cek kekalahan,’” kata Haniyeh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *