Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Transformasi RII Menjadi Kutub Baru Kekuatan Dunia, Paksa Trump dan Netanyahu ‘Berpikir 1 Trilyun Kali’ Sebelum Lanjutkan Petualangan Militer Bodoh atas Iran

Transformasi RII Menjadi Kutub Baru Kekuatan Dunia, Paksa Trump dan Netanyahu 'Berpikir 1 Trilyun Kali' Sebelum Lanjutkan Petualangan Militer Bodoh atas Iran

POROS PERLAWANAN – Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sukses meluncurkan Noor-1 sebagai satelit militer pertama Iran dengan roket tiga tahap, Qasid, pada Rabu 22 April pagi. Satelit itu kini mengorbit di atas ketinggian 425 Km dari Bumi.

Kesuksesan peluncuran satelit ini diliput secara luas oleh media-media regional dan internasional. Banyak pakar yang menyebutnya sebagai raihan bersejarah IRGC dan Republik Islam Iran.

Dalam kolom yang ditulis di Rai al-Youm, analis dan penulis Palestina Muhammad al-Naubani menyatakan, itu merupakan keberhasilan bersejarah yang telah ditambahkan ke sejumlah pencapaian Republik Islam Iran.

Al-Naubani menyebutnya sebagai keberhasilan strategis dalam upaya Iran untuk mengembangkan program kedirgantaraan.

Ia berpendapat, peluncuran satelit ini meningkatkan kemampuan Iran secara drastis untuk mengawasi dan memantau target-target musuh di berbagai titik, terutama Rezim Zionis.

Al-Naubani menegaskan, ketika IRGC mengumumkan bahwa fungsi satelit Noor-1 adalah pemantauan dan pengawasan, itu berarti bahwa “Iran berniat mengirim pesan kepada Trump dan Netanyahu, yang telah membentuk Kabinet Persatuan Israel.”

“Pesan itu adalah Trump dan Netanyahu harus berpikir satu trilyun kali dan lebih banyak menanti sebelum melakukan petualangan militer bodoh atas Iran,” tulis al-Naubani.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pencapaian Iran ini di Washington dan Tel Aviv, al-Naubani menyinggung sukacita Trump dan Netanyahu saat Iran tiga kali gagal mengorbitkan satelitnya sebelum ini.

Pada Januari lalu, saat Iran gagal meluncurkan satelit Zafar, Trump dengan nada mengejek berkata bahwa “tindakan Iran ini memicu kekhawatiran dan merupakan pelanggaran terhadap Resolusi 2231 Dewan Keamanan terkait pembatasan aktivitas rudal Iran.”

Pada Februari lalu, sembari mengolok-olok Iran, Netanyahu dalam cuitannya mengklaim, ”Iran menemui kegagalan di langit, sebagaimana mereka gagal menyelundupkan senjata ke Suriah dan Lebanon, sebab kami selalu bertindak melawan mereka.”

“Kita tidak tahu apa yang akan dikatakan Trump dan Netanyahu setelah melihat pencapaian Iran ini. Namun pastinya mereka tidak punya pilihan selain menerima keberadaan Iran di luar angkasa,” tulis al-Naubani.

“Tidak ada keraguan bahwa Iran saat ini adalah negara adidaya regional. Dan seperti yang diprediksi mantan PM Malaysia, Mahathir Mohammad, Iran sedang berproses menjadi salah satu kutub kekuatan Dunia pasca Corona.

Sedangkan bagi orang-orang di Saudi dan sebagian negara Teluk, yang memusuhi Iran demi Trump dan Netanyahu, aib ini sudah cukup bahwa mereka tak bisa memproduksi kafiyeh dan iqal (ikat kepala) mereka sendiri,” pungkas al-Naubani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *